Waspadai Ancaman Bencana Akibat Cuaca Buruk

Kapal Alami Mati Mesin di Selat Lombok

Bencana Akibat Cuaca Buruk
PUTUS : Warga bergotong-royong membuat jembatan darurat setelah jembatan yang menghubungkan Desa Persiapan Samaguna Kecamatan Tanjung dengan desa lain rusak kemarin. Air menghantam badan jembatan setelah hujan deras. (Hery Mahardika/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Tibanya musim hujan ditandai dengan cuaca buruk yang menyebabkan terjadi kerusakan terutama kerusakan fasilitas publik. Bencana yang berpotensi muncul di musim hujan adalah banjir, longsor dan pohon tumbang. Perlu kesiapan semua pihak mengantisipasi bencana agar tidak menyebabkan terjadinya korban jiwa. Antisipasi bisa berupa program jangka pendek maupun program jangka panjang.

Di Mataram kemarin, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan terjadinya banjir dan pohon tumbang di pinggir jalan sejumlah ruas jalan protokol. Berdasarkan penjelasan Kepala Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Dedi Supriadi, angin puting beliung juga terjadi dini hari. “ Banyak rumah warga rusak, termasuk sekolah. Ada gedung sekolah juga yang didata,” katanya kepada Radar Lombok.

BACA JUGA: Layanan Transportasi Massal di NTB Suram

Rumah yang rusak akibat puting beliung ada di tiga lingkungan yakni Lingkungan Pejeruk Abian, Pejeruk dan Pagutan Timur. Sementara gedung sekolah yang rusak diantaranya gedung MAN 1 Mataram, MTs Negeri 1 Mataram dan SDN 26 Mataram. Untuk pohon tumbang, terjadi di Jalan Pejanggik, Jalan Panca Usaha, Jalan Bung Karno dan Jalan Pendidikan.

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan agar warga mewaspadai terjadinya cuaca buruk selama beberapa hari kedepan. Di Lombok Barat, gelombang tinggi menyebabkan terjadinya gangguan pelayaran. Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Gemilang VIII mengalami gangguan mesin hingga mati total saat sedang berlayar dari pelabuhan Padangbai Bali menuju Pelabuhan Lembar. Informasi adanya kapal yang mengalami mati mesin diterima oleh pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB sekitar pukul 04.30 dini hari kemarin. Kepala BPTD  Koda P.Nelson Dalo menjelaskan, KMP Gemilang VIII mengalami mesin mati saat menuju Pelabuhan Lembar. Kapal dihantam gelombang tinggi di sekitar perairan Gili Poh Sekotong.”Mesin mati karena dihantam gelombang,” ujarnya saat ditemui kemarin di Pelabuhan Lembar.

Baca Juga :  Puluhan Ribu Warga Terdampak Banjir
Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Gemilang VIII
MATI MESIN : Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Gemilang VIII mengalami gangguan mesin mati saat sedang berlayar dari pelabuhan Padangbai Bali menuju Pelabuhan Lembar. Mesin kapal mati di sekitar perairan Labuan Poh Sekotong. Personel gabungan mengevakuasi kapal hingga berhasil sandar di dermaga Lembar. Tampak sebagian penumpang kapal di Pelabuhan Lembar usai proses evakuasi. (Fahmy/RADAR LOMBOK)

Awalnya mesin kapal tidak mengalami masalah meski dihantam gelombang, namun karena air masuk ke bagian mesin, menyebabkan mesin mati sekitar pukul 04.30 Wita. Untuk proses evakuasi, pihaknya berkoordinasi dengan Ditpolair Polda NTB dan Basarnas. Sekitar pukul 11.30 Wita kapal bisa bersandar di dermaga Pelabuhan Lembar dengan cara ditarik. Gelombang tinggi juga menyebabkan satu kendaraan jenis truk terbalik. Truk ini ada di atas KMP Perdana Nusantara yang berlayar dari Padangbai menuju Lembar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa matinya mesin KMP Gemilang. Kapal ini bermuatan truk barang dan pengguna sepeda motor. Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor SOP Lembar, Capten Rona Wira Perkasa, menjelaskan kondisi cuaca memang tidak bisa diprediksi. Pihaknya hanya bisa menerima laporan BMKG, itupun tidak up-date. Karena itu petugas juga berkoordinasi dengan nakhoda kapal yang sedang melintasi perairan. Di Pelabuhan Lembar sendiri kemarin terjadi penumpukan kendaraan karena terjadi keterlambatan waktu sandar kapal yang akan mengangkut kendaraan-kendaraan itu.

Cuaca rata-rata normal, gelombang 1 sampai 1,5 meter dengan kecepatan angin kurang dari 20 knot. “ Sampai pagi ini saya pastikan kondisi sudah membaik, tidak menutup kemungkinan jika ada perubahan cuaca, kita akan melakukan penundaan pemberangkatan (kapal),” ungkapnya.

Baca Juga :  Menkeu Sudah Cairkan Rp980 Miliar Bantuan untuk Gempa Lombok

Di KLU, hujan lebat menyebabkan jembatan penghubung di Desa Persiapan Samaguna Kecamatan Tanjung rusak. Jembatan ini adalah akses utama warga. Akibatnya, untuk sementara waktu mereka tidak bisa beraktivitas di luar kampung mereka.” Rusak sekitar pukul 24.00 Wita. Saya sudah laporkan ke BPBD,” ungkap Wakil Ketua DPRD Lombok Utara Sudirsah Sujanto kepada Radar Lombok.

BACA JUGA: Puluhan PS Kafe Maksiat Dipulangkan

Ia berharap jembatan yang rusak itu bisa diperbaiki menggunakan dana tak terduga (anggaran cadangan) Pemkab. Harus dibangun jembatan sementara agar aktivitas masyarakat tidak macet. “ Nanti jembatan permanennya kita usulkan anggaran pada saat pembahasan APBD 2020,” katanya.

Sebelum rusak, jembatan itu kondisinya bagus dengan panjang 10 meter dan lebar 1 meter yang bisa dilintasi sepeda motor dan pejalan kaki. Aliran air kali yang deras menyebabkan jembatan ini ambruk.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lombok Utara I Ketut Pasek membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan tentang jembatan ini. BPBD akan mengecek terlebih dahulu baru bisa mengambil tindakan darurat. Laporan juga diteruskan ke BPBD Provinsi NTB. “Kami sifatnya koordinasi, tidak bisa membangun, kita akan segera sampaikan ke Dinas PUPR supaya ada penanganannya,” terangnya.(dir/ami/flo)

Komentar Anda