Lawan Zul-Rohmi, PAN Berharap Hanya Dua Paslon

Muazzim Akbar (Ist/Radar Lombok)

MATARAM — DPW Partai Amanat Nasional (PAN) NTB telah menetapkan dan merekomendasikan dukungannya kepada mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal sebagai calon gubernur (Cagub) NTB di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Sedangkan untuk calon wakil gubernur (Cawagub) NTB, PAN mendukung dan merekomendasikan Anggota DPR RI Dapil pulau Sumbawa, Muhammad Syafruddin atau yang akrab disapa Rudi Mbojo, dan Bupati Bima, Indah Damayanti Putri (IDP).

“Keputusan dukungan ini kita ambil dalam rapat pleno DPW PAN NTB yang diperluas,” kata Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar, Kamis kemarin (25/4).

Diungkapkan Muazzim, saat ini pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik (Parpol), terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dimana PAN mengusulkan agar Pilkada NTB 2024 ini hanya memunculkan dua pasangan calon (Paslon) saja.

Hal itu lanjunya, sebagai salah satu langkah untuk dapat mengalahkan calon petahana yakni Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalillah atau Zul-Rohmi jilid II. “Kami punya komitmen untuk melawan petahana, agar head to head dengan Zul-Rohmi jilid II,” ucap Caleg DPR RI terpilih tersebut.

Menurutnya, calon yang akan diusung Parpol yang tergabung KIM di NTB mampu mengakomodir aspirasi seluruh partai. Hanya saja, wakil yang akan diusung oleh KIM nantinya harus berasal dari Pulau Sumbawa. “Kalau wakil gubernur dari Bima, dan calon gubernur dari Lombok,” terang Muazzim.

Dia kemudian menyebutkan sejumlah figur yang berpotensi diusung oleh KIM NTB sebagai calon gubernur di Pilkada NTB, seperti Suhaili FT, Mohan Roliskana, dan Lalu Gita Ariadi, yang merupakan calon dari Partai Golkar, kemudian Lalu Pathul Bahri dari Partai Gerindra, dan Lalu Muhamad Iqbal dari PAN.

“Sedangkan untuk calon wakil gubernur yakni Muhammad Syafruddin atau Rudi Mbojo, dan Indah Damayanti Putri,” imbuh Muazzim.

Kesempatan itu, Muazzim juga menyarankan kepada mantan Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal untuk tetap netral sebelum ada paket yang muncul. Hal itu penting, agar komunikasinya dengan partai lain mudah terjalin.

“Saya harapkan beliau (Lalu Muhammad Iqbal, red) netral, agar bisa diterima semua. Jangan bawa partai bendera A atau B,” tandasnya. (yan)

Komentar Anda