BAIQ MERRY SHINTANA, BIDAN PERAIH NAKES TELADAN NASIONAL 2023

BIDAN BERPRESTASI: Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy, foto bersama Baiq Mery Shintana (baju putih), Bidan berprestasi asal Lombok Timur yang berhasil meraih penghargaan Nakes Teladan Nasional 2023. (IST/RADAR LOMBOK)

Baiq Mery Shintana, adalah tenaga kesehatan (Nakes) asal Lombok Timur yang meraih penghargaan Nakes Teladan Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan di Tahun 2023. Penghargaan yang didapatkannya itu tak lepas dari dedikasi membangun kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya melalui inovasi “Gerakmu Si Dara Centil”.

ADALAH Baiq Mery Shintana, Bidan Desa yang bertugas di BLUD UPT Puskesmas Rensing, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ia salah satu Nakes asal Lotim yang mewakili NTB mengikuti ajang Nakes Teladan Tingkat Nasional di tahun ini. Penghargaan tingkat nasional yang diraihnya itu tak lepas dari inovasi “Gerakmu Si Dara Centil” untuk mencari para pendonor darah.

Inovasi ini tak lepas karena melihat tingginya kasus perdarahan yang terjadi pada ibu hamil di Desa Gunung Rajak, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lotim pda tahun 2019 lalu, dan di Lombok Timur secara umum. Kasus kematian ibu dan anak akibat perdarahan terbilang juga cukup tinggi disebabkan karena keterlambatan para ibu hamil mendapatkan bantuan darah.

Berawal dari itu, Baiq Mery Shintana mulai tergerak hatinya untuk mencoba inovasi dengan mencari para pendonor darah. Terpikir kemudian bagaimana di Desa Gunung Rajak ini tersedia stok darah. Diawali dengan pendataan berapa banyak warga yang ada, dan siap menjadi pendonor. “Yang sehat-sehat saya data, utamanya yang laki-laki, saya ajak donor,” tutur Baiq Mery.

Ia berhasil memperoleh data lebih dari 200 orang yang siap donor kala itu. Datanya juga lengkap dengan alamat, serta golongan darahnya.

Baca Juga :  Andi Satryawan Pemuda Mataram Jadi Juara Binaraga WWF World Indonesia

Dalam perjalanannya, ditemukan ada kendala, yakni kesulitan meminta warga dengan sukarela mendonorkan darahnya. Kendala itu tak membuat Baiq Mery ini patah semangat. Ia pun terpikir mengajak Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Timur untuk bekerjasama.

Melalui kerjasama itu, PMI diminta untuk bersedia memenuhi setiap kebutuhan darah warga. Karena per tiga bulan, dari para pendonor ini berhasil di stok darah 30-34 kantong.

“Namun kantong darah yang berhasil dikumpulkan, masih belum mencukupi kebutuhan para ibu hamil di Desa Gunung Rajak yang jumlahnya tahun 2019 ini 50 orang. Satu orang diketahui butuh minimal 3-4 kantong darah ketika terjadi perdarahan,” lanjut Baiq Mery.

Berlanjut di 2020, Baiq Mery berusaha agar mendapat donor darah lebih banyak lagi. Dia melihat ada Sekretariat Gerakan Pramuka Desa Gunung Rajak yang berada di dekat Polindes. Para pemuda yang ada di Gerakan Pramuka inilah yang kemudian diajak untuk kerjasama mengumpulkan atau melakukan gerakan sosial donor darah tersebut. Setelah melakukan pendekatan, akhirnya setuju untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial tersebut.

“Semenjak saat itulah dibuat sebuah kesepakatan membuat Bank Darah, dan membuat sebuah gerakan yang dinamakan dalam sebuah akronim Gerakmu Si Dara Centil (Gerakan Pramuka Bantu Simpan Darah Guna Cegah Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan),” lanjut Baiq Mery.

Istilah Bank Darah jelasnya, hanya ada di Rumah Sakit atau PMI, karena mengikuti mekanisme penyimpanan dan perawatan atas darah. Istilah itu sengaja juga dipakai untuk membangun semangat warga, untuk sedia dan ikhlas mendonorkan darahnya.

Baca Juga :  MUHAMMAD JAELANI, MAHASISWA PENCIPTA APLIKASI PEMASARAN SAY-PINTAR

Kegiatan Gerakmu Si Dara Centil yang dilakukan sejak Januari 2020 membuahkan hasil. Dimana pada saat itu terkumpul sebanyak 70 kantong darah. Jumlah ini sudah melampaui kebutuhan ibu hamil di Gunung Rajak.

“Tahun 2021, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soedjono Selong membentuk unit transfusi darah, dan melihat potensi di Desa Gunung Rajak. Lewat Dinas Kesehatan, rumah sakit terbesar di Kabupaten Lotim itu kemudian mengajak bermitra bank darah di Gunung Rajak. Selain dengan PMI, Bank Darah Gunung Rajak ini pun sedia bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah RSUD Dr. Soedjono Selong tersebut,” ungkapnya.

Kini sudah lima tahun sudah berjalan, adan ktivitas donor darah dari warga Gunung Rajak ini pun tetap berjalan dengan baik. Setiap donor, tetap bisa menyumbangkan 60-70 kantong setiap tiga bulan sekali. Inovasi yang dilakukan Baiq Mery ini kemudian mengantarkannya sebagai salah satu tenaga kesehatan berprestasi di tingkat provinsi dan nasional.

Keberhasilannya ini juga tak lepas dari peran serta pemerintah desa yang juga ikut membantu menyukseskan kegiatan Gerakmu Si Dara Centil ini. Ada bantuan dari Pemerintah Desa Gunung Rajak yang digunakan untuk konsumsi pendonor sebelum dan sesudah mendonorkan darahnya. “Tidak banyak sih bantuan dari desa, tapi itu membantu untuk konsumsi pendonor,” pungkasnya. (GAZALI – LOMBOK TIMUR)

Komentar Anda