Berawal Dari Teman ke Teman, Hingga Tembus Luar Daerah

BISNIS ONLINE: Arya Briliant Candrika Dharma, salah satu remaja asal Kota Mataram yang sukses menekuni bisnis jual beli baju bekas impor secara online di usia muda. (SUDIR/RADAR LOMBOK)

Di usia muda, Arya Briliant Candrika Dharma, atau yang akrab disapa Arya, telah berhasil menghasilkan uang sendiri. Kemajuan teknologi dimanfaatkan secara positif, untuk berjualan baju impor bekas (thrifting) secara online. Dan kini pasarannya tak hanya di lokal saja, tetapi sudah lintas daerah, bahkan pesanan hingga ke Batam.

DIKENAL gigih, ulet, tekun, dan disiplin, Arya Briliant Candrika Dharma, di usianya yang masih 19 tahun, ternyata sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Pebisnis muda kelahiran 17 Desember 2004 ini memang tangguh, aktif dan mandiri. Sehingga apa yang dilakukan, patut menjadi contoh para remaja  di Kota Mataram.

Awal menekuni bisnis baju impor bekas dilakukan Arya secara otodidak, dimulai memasarkan dari teman ke teman. Namun sungguh siapa bakal menyangka, kalau kini sudah berkembang dan tembus pasaran luar daerah.

Selepas lulus SMAN 1 Mataram, Arya baru mulai betul-betul melihat peluang bisnis ini. Ditambah tren pemasaran masa kini yang begitu mudah melalui media sosial (Medsos), membuat semangatnya terus bertambah.

Menurut Arya, salah satu peluang bisnis online yang dianggap positif, yakni tren berbelanja pakaian impor yang mulai digemari kawula muda. Melalui model pemasaran yang semakin cepat, memanfaatkan kemudahan Medsos seperti Instagram @traceroom, shopee traceroom, terbukti sudah banyak baju bekas impor bermerek yang terjual.

Baca Juga :  LEBIH DEKAT DENGAN KOMUNITAS GALANG ANAK SEMESTA (GAGAS)

Arya juga tidak sembarang menjual baju impor bekas. Namun berbagai produk yang dijual itu telah diseleksi secara ketat, dengan selalu mengutamakan sisi kualitas. Dan ternyata, peminat cukup banyak, baik di kalangan anak-anak muda, hingga para orang tua.

“Saya jual baju impor seperti kaos kerah second, thrifting dengan berbagai merek seperti giordano, polo ralph lauren, lacoste, freed perry, uniqlo, dan lainnya. Selain pasaran di pulau Lombok, terkadang pesanan juga banyak masuk dari luar daerah, seperti Batam,” kata Arya kepada Radar Lombok, saat dikunjungi di rumahnya, di Jalan Beaq Ganggas, Nomor 35, Cakranegara Selatan, Rabu  kemarin (6/12).

Di rumahnya, tampak terpajang beragam jenis baju yang didapatkan dari luar negeri. Namun sebelum dijual, telah diseleksi secara teliti, sehingga kualitasnya betul-betul terjamin. Terbukti, selama ini para pemesan belum pernah kecewa.

Baca Juga :  MENGENAL MUHAMMAD FAISHAL, PERAIH BEASISWA DARI KEDUTAAN MESIR

Selain itu, teman-teman remaja Arya juga kerap membantu promosi, yang terkadang sampai melakukan pejualan secara live (langsung) di Medsos-nya masing-masing.

Dari segi harga, baju impor yang dijual Arya juga cukup terjangkau, dengan kualitas yang terus dijaga agar tidak sampai mengecewakan pemesan, atau pelanggan.

Dijelaskan Arya, bisnis thrifting shop adalah pembelian barang bekas dengan kualitas barang yang masih sangat baik untuk dibeli. Maraknya thrifting shop membuka peluang bisnis baju bekas yang kembali dijual oleh anak-anak muda.

Biasanya bisnis ini dilakukan jika pelaku bisnis dapat menemukan baju-baju bekas impor yang masih layak dipakai, untuk kemudian dijual kembali dengan harga yang terjangkau. Bisnis baju bekas impor ini bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.

“Kami menyasar pasar di kalangan anak-anak muda, dengan jenis-jenis baju trendi yang banyak disukai pembeli. Prinsip yang harus terus dipegang dalam menjalankan bisnis ini, lakukan secara pelan-pelan, namun tetap komitmen untuk terus mengembangkan usaha,” pungkas Arya. (SUDIRMAN – MATARAM)

Komentar Anda