Elektabilitas Semua Kandidat Bupati Lobar di Bawah 50 persen

MATARAM-Lembaga Survei Polram (Political Research and Marketing) merilis tingkat elektabilitas bakal calon Bupati yang akan bertarung di Pilkada Lombok Barat (Lobar) 2024.

Populasi survei adalah penduduk Lobar yang sudah memiliki hak pilih yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Metode sampel dengan menggunakan multi stage random sampling. Jumlah sampel adalah 450 responden dengan margin error sekitar 4,5 persen. Teknik dan waktu survei adalah wawancara tatap muka dengan responden terpilih pada 28 April-2 Mei 2024.
Validasi data adalah membandingkan data demografis hasil survei dengan data pemilih tetap (DPT). Total DPT Lobar adalah 517.828 orang.

Temuan hasil survei dengan pertanyaan terbuka, jika sudah menentukan pilihan, siapa calon Bupati Lobar yang akan dipilih? Yang teringgi adalah mantan Bupati Lobar Sumiatun 47,5 persen.
Pertanyaan terbuka artinya responden menjawab spontan. Sementara pertanyaan tertutup artinya sudah disiapkan nama. Tinggal dipilih oleh responden.

Setelah Sumiatun, ada Wakil Ketua DPRD NTB Nauvar Furqoni Farinduan dengan elektabilitas 13,1 persen, Direktur PDAM Giri Menang Lalu Ahmad Zaini 13,1 persen, Anggota DPRD NTB dari Partai Demokrat TGH Mahalli Fikri 12,1 persen.

Wakil Ketua DPRD Lobar Nurul Adha 6,1 persen, Ketua DPRD Lobar Nurhidayah 2,5 persen, Kadis PUPR Lobar Lalu Winengan 1,5 persen, Istri mantan Bupati Lobar Khairatun Fauzan Khalid 1,5 persen. Kemudian ada juga nama mantan Bupati Lobar Fauzan Khalid 1,5 persen dan Penjabat Sekda NTB Ibnu Salim 1,0 persen. “Ini pertanyaan dilakukan secara terbuka,” kata Peneliti Polram Azhari Efendi yang juga Dosen Universitas Mataram, dalam jumpa pers, Sabtu (4/5).
Pihaknya juga mengajukan pertanyaan sama dengan cara tertutup, siapa calon Bupati Lobar yang akan dipilih jika digelar Pilkada hari ini? Kembali lagi mantan Bupati Lobar Sumiatun dengan elektabilitas tertinggi 27,6 persen.

Kemudian disusul Nauvar Furqoni Farinduan 11,8 persen, Lalu Ahmad Zaini 10,9 persen, TGH Mahalli Fikri 8,9 persen, Nurul Adha 3,8 persen.
Kemudian Nurhidayah 1,6 persen, Ibnu Salim 1,6 persen, Lalu Winengan 0,9 persen, Khairatun Fauzan Khalid 0,9 persen. Masih ragu-ragu 25,1 persen, tidak menjawab 6,9 persen, dan tidak memilih atau golput 0,2 persen. “Ini pertanyaan dilakukan secara tertutup,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam survei yang dilakukan juga mengukur tingkat keterpilihan perempuan dalam Pilkada Lombok Barat. Dari hasil survei terdapat empat nama perempuan yang masuk dalam calon bupati maupun sebagai calon wakil bupati.

Yakni pemimpin perempuan terkait keterlibatan perempuan pada politik, dengan pertanyaan bagaimana menurut bapak/ibu apakah setuju bupati dari kalangan perempuan? Sekitar 89 persen menjawab setuju, dan 11 persen menjawab tidak setuju. “Kami coba melihat juga bagaimana figur perempuan yang memang masih diinginkan oleh masyarakat Lombok Barat, dan hasilnya cukup tinggi,” tandasnya. (yan)

Komentar Anda