TANJUNG – Potret pendidikan Provinsi NTB masih membutuhkan perhatian serius, terutama soal fasilitas, sarana dan prasarana. Pasalnya, masih banyak tempat pendidikan tak layak ditempati para pelajar di daerah itu.
Salah satu potret yang bisa dijepret Radar Lombok adalah di Dusun Lendang Gagak Desa Sukadana Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Puluhan siswa jenjang SD, SMP, dan SMA belajar bersama di sebuah gubuk reyot mirip kandang bembek (kambing). Rata-rata, siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah ini adalah siswa miskin.
Bagaimana tidak, kondisnya bangunanya sangat memprihatinkan. Atapnya asbes, dindingnya bedek (anyaman bambu) seadanya, serta berlantaikan tanah. Tentunya, sudah barang pasti kondisi ini tak akan proses belajar mengajar berjalan nyaman. Karena di era modern, serba canggih, maju, dan sejahtera seperti sekarang ini, masih ada masyarakat yang belum ‘merdeka’. Atau, setidak-tidaknya mereka terpaksa harus kembali lagi ke zaman pra kemerdekaan.
Itulah kondisi bangunan sekolah swasta Yayasan Al-Furqon NW Bayan. Sekolah ini baru berumur setahun ini, tepatnya sekolah ini berdiri sejak tahun 2017 lalu. “Kami ini termasuk angkatan tahun pertama di sekolah di sini. Kami belajar di sini karena kami ini orang-orang yang tidak mampu (miskin) untuk sekolah di sekolah mewah (negeri),” ungkat Simanto, salah satu siswa SMA kepada Radar Lombok, Senin (30/4).