Peningkatan mutu pendidikan di NTB masih jauh tertinggal dari daerah lain. Hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, faktor mutu guru dan faktor perhatian pihak pemerintah daerah. ‘’Saya lihat, pendidikan di NTB masih belum ada peningkatannya secara signifikan,” kata  Pengamat Pendidikan NTB Dr Rusdiawan, Senin (30/4).
 Belum adanya peningkatan ini, lanjut Dosen Bahasa Indonesia FKIP Unram ini, semuanya dilihat dari beberapa varian faktor. Di antaranya mutu guru secara nasional, di mana lulusan guru yang ikut uji kopetensi guru masih minim mendapat angka 80 dalam satu kali tes. Bahkan, dari sekian ribu guru yang ikut UKG, hanya hanya 15 persen yang mendapat angka 80.  “Kita masih saja di bawah harapan jika dibandingkan daerah lain, padahal sudah lama kita susun strategi,” sesalnya.
Adapun faktor lainnya, sebut Rusdiawan, perhatian pemerintah daerah di NTB masih sangat minim. Misalnya yang sangat terlihat beberapa dekade ini adalah di jenjang SD dan SMP. Menurut pengamatannya selama beberapa tahun ini, SD dan SMP masih hanya berharap dari dana BOS saja. Padahal penyediaan pemda terhadap anggaran pendidikan di daerah juga wajib. Hal ini yang masih dilihatnya belum ada peningkatan.Â
Akibatnya, perkembangan dunia pendidikan di NTB melempem. Terlebih, sekolah-sekolah di daerah pelosok dan terpencil. Sejauh ini belum ada perhatian spesial dari pemda. Pemda juga harus buka mata dan welcome terhadap beberapa organisasi profesi keguruan. Bila perlu pemerintah harus bisa bersinergi, merangkul organisasi yang bersangkutan. “Kita harapkan pemda kita harus lebih peka dengan kebutuhan dunia pendidikan di setiap daerah,” harapnya. (flo/rie)