Siswa Miskin Belajar di Kandang Kambing

Mutu Pendidikan NTB Masih Jauh Tertinggal

Ia mengungkapkan, pembangunan sekolah darurat ini berdiri di atas tanah pinjaman sementara. Sudah ada tanah wakaf seluas 40 are dari masyarakat dan 11 are untuk lahan PAUD dengan lokasi yang berjauhan. Untuk pembangunan gedung pihaknya sudah mengusulkan ke Dikpora KLU khusus jenjang SMP, namun belum mengetahui kapan direaliasasikan, sedangkan jenjang SD maupun SMA belum ada.

Dibangun sekolah swasta di sini mengingat lokasi menuju ke sekolah sangat jauh dan semuanya siswa berlatar keluarga miskin sehingga mengakses pendidikan tidak bisa. Misalkan, untuk mengakses pendidikan ke SDN 2 Sukadana harus menempuh 3 km, sementara ke SDN 1 Sukadana harus menempuh 4 km. sedangkan, jenjang SMP harus ke lokasi lebih atas sepanjang 8 km lebih di SMP Satap 2 Baban Kuta, kalaupun ke SMPN 1 Anyar harus menempuh 9 km. Begitu juga dengan jenjang SMA. “Akses sekolah sulit sebagian besar penduduk di sini tidak ada transportasi, makanya kita adakan sekolah di sini supaya lebih dekat aksesnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Guru P3K Lulus Seleksi Mesti Tunggu Masa Sanggah

Sementara itu, Kabid Dikdas Dikpora KLU, Edi Suwarsono membenarkan kondisi sekolah swasta tersebut. Pihaknya sudah menguruskan surat izin operasional baik jenjang SD maupun SMP, sedangkan SMA harus ke Dikpora Provinsi NTB. Selain itu, pihaknya juga sudah menganggarkaan untuk satu RKB jenjang SMP di sekolah tersebut. “Tahun ini sudah dua sekolah swasta kita usulkan izin operasional. Jika sudah dapat izin operasional, tinggal diusulkan pembangunan RKB seperti Lendang Gagak itu,” terangnya.

Baca Juga :  Siswa Dilarang Bawa Kendaraan Tanpa SIM

Kemudian, untuk mengakses dana bantuan operasional sekolah (BOS) sesuai syarat harus melaksanakan proses belajar mengajar selama tiga tahun terlebih dahulu. Baru setelah itu bisa diusulkan.

Komentar Anda
1
2
3
4
5
6