Polisi Agendakan Pemeriksaan Pihak Ponpes Al-Aziziyah

Kompol I Made Yogi Purusa Utama (ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Satreskrim Polresta Mataram masih mendalami dugaan penganiayaan terhadap NI (13), santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat.

NI, santriwati asal Desa Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diduga dianiaya santriwati lainnya.

Untuk membuat kasus ini terang, Kepolisian sudah mengagendakan pihak ponpes untuk diambil keterangan. Pemanggilan itu akan dilakukan ketika sudah menerima hasil medis dari RSUD dr. Raden Soedjono Selong. “Dokter di RSUD Selong akan memberikan keterangan pada 2 Juli mendatang. Setelah hasil resume medis kami terima, baru kami ke pihak ponpes (pemeriksaan),” terang Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Jumat (28/6).

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan pada tahap penyelidikan ini. Yakni orang tua korban selaku pelapor, rekan korban yang menjemput ke ponpes, ibu dari rekan korban dan kakak dari rekan korban.

Saat ini, NI masih mendapatkan perawatan secara intensif di ruang ICU RSUD dr. Raden Soedjono Selong, Lotim. Sebelum dirawat di rumah sakit ini, NI sebelumnya dibawa ke salah satu poliklinik dan puskesmas yang ada di Lotim.

Yang membawa NI berobat yakni orang tua dari salah satu rekannya. Kepolisian sudah berkoordinasi dengan tim medis. RSUD juga telah disurati untuk permintaan hasil medis NI pada 24 Juni 2024. “Jadi, kami sudah berkoordinasi dengan tiga tempat tersebut, di mana korban pernah memeriksakan kesehatannya. Saat ini kami masih menunggu jawaban surat tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  Anak Histeris Bapaknya Ditangkap Kasus Sabu

Kondisi NI masih koma dan dipasangkan ventilator atau mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan. Santriwati kelas VII ini koma diduga telah dianiaya oleh sesama santriwati lainnya menggunakan balok kayu dan sajadah.

Namun adanya dugaan penganiayaan atau terjadinya perkelahian dibantah pihak ponpes. “Jadi, dari hasil cek kami di pondok, semua ustazah, santriwati teman NI ini sekamar, bibi dapur tempat dia sering cerita, CCTV yang ada di sini juga sudah kami periksa semua. Itu tidak pernah ada kejadian. Kami juga bingung dengan kejadian seperti itu,” ucap Herman Surenggana, selaku Kuasa Hukum Ponpes Al-Aziziyah, Kamis (27/6) lalu.

Apabila ada keributan atau perkelahian sesama santri maupun dengan tenaga pengajar dan pengasuh asrama, pihak ponpes pasti mengetahui hal tersebut. “Jadi, memang bukti adanya dugaan penganiayaan itu tidak ada, kalau pun ada, pihak pondok pasti mengetahuinya,” ujar dia.

Dia turut menceritakan bahwa pihak ponpes sudah menelusuri aktivitas santriwati NI sebelum akhirnya menjalani perawatan medis di RSUD yakni dari tanggal 12 sampai 14 Juni 2024.

Baca Juga :  Curi Uang Kotak Amal dengan Jepitan Lidi

Pada 12 Juni 2024 itu santriwati mengeluhkan benjolan nanah seperti jerawat pada bagian hidung. Rekan NI sempat menyarankan untuk berobat ke klinik. “Tetapi, saran itu tidak dihiraukan, malah santriwati kami ini dilihat temannya menusuk benjolan itu dengan jarum pentol,” ujar dia.

Kemudian, esok harinya, pada Kamis sore (13/6), NI mengeluh sakit demam dan benjolan nanah pada hidungnya tersebut sudah nampak pecah dan berlubang. “Dokter kami waktu itu langsung cek, santriwati NI dibawa ke klinik kami, dikasih obat sesuai keluhan sakit. Keluhannya itu demam dan bengkak di bawah mata,” kata Herman.

Karena kondisinya tidak kunjung membaik, pihak ponpes kemudian menghubungi orang tua NI yang berdomisili di NTT. “Jadi, setelah hubungi keluarganya beri tahu kondisi kesehatan NI, pamannya atau wali dari santriwati kami ini menjemputnya, Jumat sore (14/6),” ujarnya.

Kondisi NI yang koma ini membuat pihak ponpes merasa terkejut. “Pada dijemput juga (NI masih berjalan), tapi kondisinya begini (koma) sekarang kami juga kaget. Tiba-tiba santriwati kami ini sakit dalam keadaan parah. Kami cek juga sedang dirawat di rumah sakit. Keadaan santriwati tiga hari itu sangat berbeda dengan kondisi pada saat dirawat,” tandasnya. (sid)

Komentar Anda