Dosen Juga Jadi Korban Pelecehan Seksual Dosen Cabul

Joko Jumadi (DOKUMEN/RADAR LOMBOK)

MATARAM-Korban pelecehan seksual yang dilakukan AN, oknum Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) tidak hanya dari kalangan mahasiswi, melainkan juga dari sesama dosen.

“Iya, ada juga dosen yang menjadi korbannya,” ungkap Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unram Joko Jumadi, Minggu (23/6).
Terkuaknya hal tersebut ketika Satgas PPKS Unram melakukan investigasi dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan tiga mahasiswi, yang terjadi 2024.

Dosen yang menjadi korban tersebut dikategorikan sebagai korban anonim, karena hanya melaporkan kejadian yang dialami melalui saluran telepon. Dosen tersebut juga tidak diambil keterangannya dalam bentuk BAP (berita acara pemeriksaan). “Tidak di-BAP, tapi hanya menceritakan saja melalui WA,” ujarnya.
AN melakukan pelecehan memanfaatkan momen seperti saat berpapasan dan lainnya dengan memegang dan menyenggol bagian-bagian tertentu.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Satgas PPKS Unram, terungkap AN telah melakukan aksinya sejak 2010. Hal itu terungkap setelah satu per satu mahasiswi yang menjadi korban mulai membuka suara.

“Berdasarkan investigasi kita, (pelecehan seksual) itu ada yang terjadi di tahun 2010, 2016. Kalau yang baru-baru ini (2024) ada tiga korban (yang melapor ke Satgas PPKS Unram). Korban lainnya itu (di bawah tahun 2024) itu anonim ya, mereka menyampaikan kejadian tapi tidak BAP. Mereka menyampaikan lewat telepon dan WA,” ucap dia.

Kendati hanya menyampaikan via telepon, Joko menegasakan hal tersebut sebagai petunjuk. Bahwa dugaan pelecehan yang dilakukan AN benar terjadi. “Tidak masuk laporan tapi masuk sebagai petunjuk. Ini salah satu yang menguatkan,” katanya.

Satgas PPKS Unram telah menyimpulkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan AN terbukti terjadi. Itu setelah memeriksa tiga mahasiswi yang melapor dan AN. Di hadapan Satgas PPKS Unram, AN juga mengakui perbuatan. “Pelaku juga mengaku (melakukan pelecehan seksual). Dugaan pelecehan itu terbukti. Modusnya bimbingan skripsi,” tegasnya.

Meskipun terbukti, Joko mengatakan hingga saat ini belum ada korban yang menyatakan akan membawa kasus tersebut ke aparat penegak hukum. “Hingga saat ini masih belum ada. Jika ada, kami akan berkoordinasi dengan kepolisian. Kemungkinan kita akan laporkan ke Polresta Mataram,” katanya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, jika ada korban yang melapor terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami sejumlah mahasiswi tersebut pasti akan ditindaklanjuti. “Melapor saja, tidak perlu khawatir,” kata Yogi. (sid)

Komentar Anda