MATARAM – Krisis air bersih di Gili Meno, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara yang merupakan kawasan strategis pengembangan pariwisata nasional tersebut sudah hampir satu bulan mengalami kesulitan pasokan air bersih, pasca berhenti dilayani PT BAL – PT GNE, karena tersangkut persoalan hukum. Kini, kondisi masyarakat Gili Meno dan pelaku usaha pariwisata di kawasan tersebut, semakin krisis pasokan air besih hingga satu bulan lamanya. Bahkan sampai sekarang ini, belum ada solusi diberikan oleh Pemprov NTB dan Pemkab KLU untuk mengatasi persoalan krisis air bersih di Gili Meno.
Terkait hal itu, mantan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah berharap semua pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi persoalan krisis air bersih di Gili Meno dan Gili Trawangan.
“Jangan dibiarkan berlarut-larut persoalan krisis air bersih di Gili Meno. Air bersih ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat dan sangat vital bagi pelaku usaha juga. Ini bisa berdampak besar terhadap industri pariwisata,” kata Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul, Kamis (27/6).
Menurut Bang Zul, setiap objek pariwisata, terlebih Gili Meno masuk kawasan pengembangan pariwisata strategis nasional mesti segera dicarikan Solusi oleh pihak terkait jangan sampai berlarut-larut, karena akan merugikan nama daerah di dunia internasional.
Selain itu, kata dia, sekarang ini bukan lagi waktunya saling lepas tangan dan menyalahkan, krisis air bersih Gili Meno menjadi kewenangan siapa, melainkan seharusnya Pemprov NTB dan Pemkab KLU secepatnya untuk duduk bersama dengan melibatkan unsur Forkopimda, baik itu ada Polda NTB, Korem dan lainnya, untuk secepatnya mencarikan soslusi, agar Krisis air bersih di Gili Meno bisa segera tertangani dan industri pariwisata bisa diselamatkan.
Pemprov NTB sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah, sudah semestinya mengambil peran penting dalam menyelesaikan persoalan krisis air bersih di Gili Meno, mesti ada persoalan hukum dilain soal. Karena kebutuhan dasar masyarakat berupa air bersih ini harus menjadi perhatian serius untuk segera dicarikan solusi.
“Opsi paling pas segera ketemu semua pihak Fokopimda, Pemprov NTB, Bupati KLU mencarikan solusi secepatnya. Masalah hukum silakan, tapi jangan membiarkan pesoalan dasar Masyarakat berlarut-larut. Jangan sampai ada persoalan hukum, mengabaikan pemenuhan hak dasar masyarakat dan kebutuhan vital pelaku pariwisata terkait air bersih,” ucapnya.
Bang Zul juga mengaku optimis di bawah kepemimpinan Pj Gubernur NTB yang baru Mayjen (Purn) TNI Hassanudin bisa mencarikan Solusi tepat terkait persoalan krisis air bersih yang melanda Gili Meno.
“Insyaallah bapak Pj Gubernur NTB yang baru bisa menyelesaikan masalah krisis air bersih Gili Meno ini dengan baik,” ujarnya. (luk)
