MATARAM – Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Syukran mengakui, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di NTB tahun ini memang banyak kekurangan. Termasuk masalah sosialisai dilapangan, selama ini memang sangat minim dilakukan kepada masyarakat dan sekolah.
BACA JUGA: Dikbud NTB Tak Konsisten Jalankan Aturan PPDB
“Kita memang banyak kekurangan, termasuk sosialisasi sistim zonasi berbasis online tahun ini. Makanya kita akan melakukan evaluasi didasarkan masukan dan kendala yang disampaikan dari berbagai pihak ,” kata Syukran, Sabtu (14/7) dikatakanya, sistem PPDB yang diatur dengan maksud agar penerimaan siswa baru bisa dilakukan transparan karena penerapan sistem online pada pelaksanaannya memang terkadang mengalami gangguan teknis.
Pelaksanasan PPDB berbasis zonasi merupakan kan tahun pertama termasuk pelaksanaannya berbasis online. Karena Dikbud NTB akan melakukan evaluasi sistem online juga Kendala yang terjadi di sistem online diakuinya memang tidak lepas juga dari kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Aturan baru yang dikeluarkan pemerintah pada Mei 2017 membuat pola penerimaan siswa ini belum dapat diadaptasi dengan mulus. Paling sering dilakukan misalnya banyak para calon siswa atau orang tuanya mengunggah banyak berkas yang sebetulnya tidak dibutuhkan dalam proses pendaftaran secara online.
“Memang ini realitas antara aturan dari pusat. Sehingga mungkin sosialisasi sebulan ini dianggap kurang efektif,” imbuhnya.