Berboncengan, Tiga Pelajar Tewas

LAKALANTAS
DIBAWA : Jasad Horikin, salah satu pelajar korban Lakalantas di turunan Dusun Rembiga Desa Puncak Jeringo Suela Lombok Timur saat hendak dibawa ke rumah keluarganya. (Jalal/RADAR LOMBOK)

SELONG – Tiga pelajar asal Dusun Sengalang-Alang Desa Puncak Jeringo Kecamatan Suela Lombok Timur tewas  akibat kecelakaan motor, Senin (29/7) sekitar pukul 07.00 Wita. Tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian ini. Namun diperkirakan sepeda motor korban mengalami slip ban dan tidak bisa dikendalikan saat melewati turunan tajam dan kemudian menabrak pohon dan bebatuan.

Pagi sekitar pukul 06.00 Wita, Nedi Ansulis, kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menginap di rumah bibinya di Dusun Rembiga, pulang ke rumah orang tuanya di Dusun Sengalang-Ngalang, jaraknya sekitar satu kilometer dari Dusun Rembiga. Korban siap-siap sekolah, karenanya harus pulang mengambil baju seragam. Ia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX. Nah, saat balik lagi ke Dusun Rembiga, ia membonceng dua adik misannya, Horikin dan Randi Saputra, keduanya siswa kelas 1 SDN Rembiga.

BACA JUGA: Guru Bimbel Cabuli Tujuh Anak

Baca Juga :  Warga Pegempok Lombok Timur Geger Penemuan Mayat

Saat melintasi turunan curam yang terletak di antara Dusun Rembiga dan Sengalang-Ngalang, motor yang dikendarai mengalami slip sehingga oleng. Belum lagi dengan kondisi jalan yang rusak. Ketiganya terpental ke arah bebatuan di sisi kiri jalan hingga menyebabkan ketiganya mengalami luka parah pada bagian kepala.

Salah satu korban, Randi, tertembus ranting pohon pada bagian dada  dan mengakibatkan korban langsung meninggal di tempat. Saking kerasnya benturan, jok motor terlepas.“ Keluarga sudah mengingatkan untuk tidak menggunakan motor tersebut, akan tetapi karena sudah biasa dipakai sehari-hari oleh korban, Ansulis, sehingga peringatan itu tak diindahkan,” kata Rudini, paman korban.

Kadus Rembiga, M. Amin, menambahkan, kondisi jalan yang rusak menyebabkan kecelakaan tunggal tersebut. Kondisi jalan menurun tajam tersebut sudah banyak berlubang sehingga batu-batu lepas sangat membahayakan pengendara. “Kondisi jalan yang rusak parah menyebabkan kecelakaan,” katanya.

BACA JUGA: Ngaku Tobat Setelah Dibui 7 Kali

Baca Juga :  Tangkap Ikan, Nelayan Surabaya Ditemukan Tewas

Amin menambahkan bahwa sebelumnya sering terjadi kecelakaan di tempat tersebut meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa. “Jangankan
sepeda motor, mobil saja bisa slip dan celaka saat melintasi jalan tersebut,” imbuhnya.

Kepala SDN Rembiga, Lalu Irwandangin, sangat menyesalkan kecelakaan yang merenggut nyawa dua siswanya. Sekaligus berharap pada pemerintah memperhatikan jalan tersebut. “Memang kondisi jalan yang terjal dan rusak parah yang menyebabkan kecelakaan ini. Kami sangat berharap pemerintah segera memberikan perhatian atas jalan ini sehingga tidak menambah korban,” katanya.

Berdasar catatan medis di Puskesmas Labuhan Lombok tempat para korban diberikan pertolongan pertama, Horikin mengalami gegar otak parah dan mengalami pendarahan dari telinga, hidung dan meninggal dalam perjalanan saat dirujuk ke RSU Selong. Ansulis juga mengalami hal sama.  Sementara Kapolsek Suela IPDA Suharto Bara saat ditemui
membenarkan kecelakaan tersebut.(lal)

Komentar Anda