SELONG – Nasib naas menimpa salah seorang nelayan, M Azhar (60) warga Surabaya Induk Kecamatan Sakra Timur. Pria ini ditemukan sudah tidak bernyawa di Pantai Labuhan Haji, Rabu (04/3) sekitar pukul 08.00 Wita .
Mayat kali jasad korban ditemukan oleh nelayan setempat. Korban sendiri dinyatakan hilang sehari sebelumnya ketika sedang menangkap ikan menggunakan jaring di Pantai Sepolong, masih wilayah Labuhan Haji. “Ini berdasarkan laporan yang kita terima dari masyarakat. Mereka melaporkan penemuan seorang mayat,” kata Kapolsek Labuhan Haji IPTU Muhajirin.
Sehari sebelumnya, korban pergi menangkap ikan bersama enam orang rekannya. Di lokasi mereka berpisah. Ketika akan pulang, rekannya yang lain sempat berupaya mencari korban namun tidak ditemukan. Rekannya pun mengira korban sudah pulang duluan. Hingga kemudian mereka mencari korban ke rumahnya. Namun korban ternyata belum pulang. Akhirnya warga balik lagi untuk mencari korban. Proses pencarian dibantu oleh tim SAR namun korban tidak ditemukan. Keesokan harinya ditemukan oleh nelayan dan akhirnya dilaporkan ke polisi.
Dari laporan yang diterima, petugas dan tim SAR langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Saat ditemukan jenazah korban dalam kondisi tergeletak di pinggir pantai yang lokasinya tidak jauh dari tempat korban dinyatakan hilang. ‘’Ada sekitar beberapa meter dari lokasi tempatnya hilang. Setelah itu kita hubungi pihak keluarga,‘’ imbuh Muhajirin.
Selanjutnya, mayat korban dibawa ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan dokter, bagian tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Hanya saja ada luka dibagian telinga, namun itu disebabkan karena gigitan ikan. “Selain korban, kita amankan juga barang bukti keranjang yang dipakai nangkap ikan. Termasuk ikan hasil tangkapannya juga,‘’ lanjutnya.
Sedangkan pihak keluarga mengikhlaskan sepenuhnya musibah yang menimpa korban ini. Karenanya mereka pun menolak jemazah korban untuk dilakukan otopsi. Hingga kemudian pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazah korban pulang agar bisa segera dimakamkan. ‘’Dugaan korban meninggal karena tenggelam. Dan pihak keluarga juga telah mengikhlaskannya . Mereka menerimanya sebagai musibah,‘’ tutup Muhajirin.
Sedangkan salah satu keluarga korban, Nuraini,juga mengatakan hal yang sama. Diceritakan saat itu korban dan enam rekannya berangkat menangkap ikan menjelang Magrib. Ketika akan pergi, biasanya ia memberitaukan istri dan keluarga dekatnya. Namun kali hal itu tidak dilakukan. Dia pergi begitu saja tanpa sepengetahuan keluarga. “Dia tetap pergi menangkap ikan. Kalau tidak ada di rumah. Keluarganya pasti tauanya korban ke laut jaring ikan,” sebutnya.
Hilangnya korban ini diketahui pihak keluarga setelah rekannya yang lain pulang mencari ke rumah. ‘’Ternyata tidak pernah pulang. Makanya kita langsung pergi mencari ke lokasi tempatnya menangkap ikan. Tapi tidak ditemukan,” pungkas dia. (lie)