Anggaran Pelatda Masih Jadi Problem

Anggaran Pelatda
LATIHAN: Sejumlah atlet Pelatda saat menjalankan program latihan di GOR 17 Desember. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) sudah semakin di depan mata. Tak heran jika  sebagian cabang olahraga sudah menjalankan kualifikasi pra PON.

Seiring dekatnya pesta olahraga terakbar di tanah air itu, disayangkan terkait suntikan anggaran yang hingga kini masih menjadi problem di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Mayung 2019 ini. Bahkan, Pelatda Mayung yang kini sudah berjalan terancam dihentikan.

Ketua KONI NTB H Andy Hadianto mengatakan,  pihaknya baru menerima kepastian dari Pemprov NTB terkait anggaran bagi KONI. Kabar kepastian tersebut berlangsung sekitar 4 hari yang lalu.

BACA JUGA: 3 Atlet NTB Wakili Indonesia di SEA Games

“Kabarnya sih anggaran yang disetujui hanya Rp 3 miliar saja. Ini yang menjadi problem kita,” katanya, Selasa (14/5).

Andy juga menyebutkan, awalnya KONI NTB mengusulkan anggaran dana hibah sebesar Rp 20 miliar untuk Pelatda. Namun yang disetujui hanya Rp 5 miliar. Tetapi yang disetujui turun menjadi Rp 3 miliar.

Baca Juga :  Pelatih dan Atlet Lompat Pelatda NTB ke Pelatnas

Dengan anggaran Rp 3 miliar, jelasnya, tentu akan berdampak pada keberlangsungan Pelatda Mayung. “Jangankan Rp 3 miliar, uang Rp 5 miliar saja tidak mampu menangani program di Pelatda,” lanjutnya.

KONI NTB juga belum mengetahui pasti apa alasan Pemprov NTB hanya menyetujui anggaran untuk KONI sebesar Rp 3 miliar. Jumlah ini jauh menyusut dari anggaran yang sudnh disetuju sebelumnya yakni Rp 5 miliar.

BACA JUGA: Atlet Renang Berhasil Cetak Sejarah Baru untuk NTB

Terkait minimnya anggaran ini, KONI NTB akan berkoordinasi terlebih dulu dengan Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah. Dengan harapan pemerintah bisa memberikan solusi agar pelatda bisa berjalan terus. Terlebih event olahraga tingkat nasional itu sudah kian dekat.

Baca Juga :  Keluhan Atlet Ditanggapi Panitia Pelatda

“Kita berharap Pelatda masih bisa berjalan. Persoalan ini tetap akan kita kawal,” tambahnya.

Menurutnya, jika Pelatda dihentikan lantaran kekurangan anggaran, maka NTB secara umum akan sangat dirugikan. Karena perkembangan serta kemajuan atlet tidak bakal terjadi. Apalagi, Pelatda ini sudah diketahui banyak orang sudah ada sejak 2010 lalu.

BACA JUGA: Pesilat NTB Tunggu Jadwal Pra-PON

Secara nilai, lanjutnya, hasil Pelatda dari  tahun tersebut dinilai sudah positif dan berkelanjutan buat atlet. Bahkan dari hasil pembinaan yang dilakukan Pelatda. NTB kala itu, berhasil meraih 11 medali di PON Jabar 2016 silam.

“Jangan sampai Pelatda ini di hentikan karena harkat dan martabat NTB bisa hilang ini terjadi,” pungkasnya. (rie)

Komentar Anda