Rumah Pembacok Amaq Muhalim Dibakar

DIBAKAR: Inilah kondisi rumah terduga pelaku yang hangus setelah dibakar massa, Sabtu (26/6). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Rumah bambu Amaq Tari menyala Sabtu (26/6) siang. Tak menunggu waktu berjam-jam, rumah gedek beratapkan asbes itu rata dengan tanah.

Beruntung, rumah yang terletak di area perbukitan Dusun Sukalalem Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya itu tak berpenghuni. Seluruh penghuninya entah kemana. Mereka kabur setelah Amaq Tari selaku kepala keluarga menyerahkan diri ke polisi, Jumat (25/6) sore.

Pria 30 tahun itu secara jantan menyerahkan diri ke polisi setelah sadar menumpas nyawa Amaq Muhalim, 55 tahun, warga Dusun Panggongan Desa Pandan Indah, hari itu. Hanya gara-gara sepele, Amaq Tari harus mengantarkan nyawa Amaq Muhalim ke liang kubur.

Ceritanya, Amaq Muhalim mengambil (mencabit) rumput di lahan yang dipelihara Amaq Tari di Dusun Orok Gendang Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat. Melihat rumput yang disemainya diambil orang, Amaq Tari memperingati Amaq Muhalim agar tak mengambil rumputnya. Karena kebetulan, Amaq Tari juga sedang mengangon ternak. Rumput di lahan peliharaannya akan digunakan untuk memberikan pakan ternaknya.

Sayang, larangan Amaq Tari diabaikan begitu saja. Amaq Muhalim ngeyel ingin tetap mengambil rumput di atas lahan peliharaan Amaq Tari. Cekcok pun tak tehindari sehingga emosi keduanya sama-sama memuncak. Maka terjadinya perkelahian.

Baca Juga :  Janin di Kandungan Pacar Dikeluarkan Paksa dengan Obat

Amaq Muhalim yang membawa parang sedari awal tak menunggu waktu lama untuk menghunus parang bengkoknya. Dengan seketika, parang bengkoknya disabetkan untuk menyambar tubuh Amaq Tari. Namun, Amaq Tari berhasil merebut parang Amaq Muhalip dalam satu kesempatan. Amaq Tari menggunakan kesempatan itu untuk menyabet tubuh Amaq Muhalim.

Celaka, pria 55 tahun itu pun tak mampu menghindari sabetan parang yang diayunkan Amaq Tari. Perutnya robek seketika disambar parangnya sendiri. Amaq Muhalim pun akhirnya terhuyung ke tanah setelah darah segar mengalir dari lukanya. Ususnya terburai keluar dari dalam perutnya. Amaq Muhalim yang sudah tersungkur ke tanah akhirnya tewas tak lama kemdian.

Kejadian itu kemudian diketahui orang banyak. Mayat Amaq Muhalim ditemukan terbujur kaku di area perbukitan lahan peliharaan Amaq Tari. Warga kemudian berbondong-bondong menyaksikan peristiwa tragis itu hingga akhirnya dievakuasi petugas bersama warga. ‘’Setelah itu, terduga pelaku ini akhirnya menyerahkan diri ke polisi,’’ ungkap salah seorang warga setempat, Kusnadi Uying kepada Radar Lombok, Sabtu (27/6).

Keesokan harinya setelah kejadian itu, warga kemudian beramai-ramai mencari rumah Amaq Tari. Setelah ditemukan di sebuah area perbukitan di Dusun Sukalalem, warga pun tak bisa membendung emosinya. Mereka langsung membakar rumah terduga pelaku pembunuhan ini.

Baca Juga :  Edarkan Sabu di Lombok Timur, Kusnadi PNS Lombok Barat Terancam Dipecat

Beruntung, tidak ada satu pun penghuni rumah itu berada di dalam. Konon, keluarga Amaq Tari langsung melarikan saat mengetahui kejadian pembunuhan itu. ‘’Warga bahkan belum mengetahui di mana keluarga terduga pelaku berada sampai sekarang. Ketika rumah didatangi warga, rumahnya sudah sepi,’’ tambah Uying.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho ketika dikonfirmasi Radar Lombok membenarkan kejadian pembakaran rumah Amaq Tari. Namun pihaknya belum bersedia membeberkan apakah rumah tersebut dibakar oleh massa atau tidak. Ia juga tidak menafikan bahwa saat ini keluarga terduga pelaku sudah tidak ada di kampungnya. “Masih dicek, apakah dibakar atau terbakar karena anggota masih pulbaket di lapangan. Informasinya memang rumah dalam keadaan kosong. Makanya kita pastikan dulu, termasuk keluarga terduga masih kita cari. Yang jelas kita masih melakukan penyelidikan dulu,” ungkap Esty.

Esty menambahkan, terduga pelaku pembunuhan itu kini sudah diamankan. Polisi masih mendalami kasus itu dengan mendalami keterangan terduga pelaku. “Kita masih mendalami dengan meminta keterangan pelaku,’’ tandasnya. (met)

Komentar Anda