PRAYA – Keberadaan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) di wilayah Kabupaten Lombok Tengah ternyata sudah banyak yang rusak. Data Balai Koservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Wilayah I menyebutkan, dari total luas 900 haktare kawasan TWA.
Ada sekitar 100 haktera lebih yang sudah rusak. Parahnya lagi, kerusakan ini sudah terjadi bertahun-tahun akibat penambangan ilegal. ‘’Ada ratusan kawasan TWA yang sudah rusak akibat tambang ilegal,’’ ungkap Kepala BKSDA NTB Wilayah I Lalu Muhammad Fadil, Rabu kemarin (13/9).
Dia menjelaskan, kerusakan diwilayah TWA ini sebenarnya sudah terjadi sebelum dikelola BKSDA. Saat dikelola Dinas Kehutanan dan Perkebunan, kondisi TWA ini sudah rusak akibat tambang. Sehingga pihaknya sudah menerima kawasan yang sudah rusak saat peralihan. ‘’Dan sekarang kita sedang membenahi persoalan ini,’’ jelasnya.
Fadil juga mengeluhkan, luas TWA saat ini sudah mulai kacau. Patok pembatas yang dipasang BKSDA banyak yang hilang. Karena masyarakat juga dari awal sudah mulai masuk untuk menambang.
