PRAYA–Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Tengah menegaskan saat ini, pihaknya sudah menyiapkan berbagai macam pelatihan.
Hanya saja yang akan menjadi prioritas untuk mendapat pelatihan adalah mantan pasien TB atau penyakit TBC yang ada di Lombok Tengah.
Para mantan pasien TB yang sudah dinyatakan sembuh ini, akan mendapat pelatihan dari BLK Lombok Tengah.
Seperti diketahui bahwa dengan adanya penyakit TBC ini, membuat pasiennya tidak jarang terpaksa harus kehilangan pekerjaan. Karena mereka harus fokus menjalani perawatan dengan meminum obat secara rutin.
Kepala UPTD BLK Lombok Tengah, Dedet Zelthauzallam menegaskan, bagi masyarakat yang sudah sembuh dari penyakit TB ini, sangat dianjurkan untuk bisa mengikuti berbagai macam pelatihan yang sudah tersedia di BLK yang akan berlangsung pada September- Oktober ini.
Hal ini penting untuk bagaimana ke depan para pasien TB ini memiliki keterampilan untuk bisa membuka peluang usaha baru tidak hanya untuk diri sendiri tapi orang lain.
“Sudah kita buka delapan program mulai dari menjahit, tata boga, desain grafis, pertamanan, bangunan, AC, perawatan mobil dan berbagai jenis pelatihan lainnya. Jauh sebelumnya kita juga sudah melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoO) dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lombok Tengah,” ungkap Dedet Zelthauzallam, kepada Radar Lombok, kemarin.
Sehingga dengan sudah adanya MoU ini tentu para mantan pasien TB ini akan menjadi priorotas untuk diberikan pembinaan.
Karena sampai saat ini ada puluhan bahkan ratusan mantan pasien TB yang menjadi dampingan dari PKBI Lombok Tengah yang sudah dinyatakan sembuh.
“Maka yang sembuh-sembuh inilah yang akan diberikan berbagai macam pelatihan keterampilan,” tambahnya.
Dedet menambahkan selain memprioritaskan mantan pasien TB, pihak BLK juga mempriorotaskan masyarakat yang kurang mampu, keluraga stunting hingga masyarakat disabilitas.
Stunting dalam arti kalau anaknya stunting, maka orang tua agar ada keterampilan maka orang tua dari anak yang stunting inilah yang mereka berikan pembinaan.
“Ini sebagai upaya kita memberikan perhatian kepada warga kita agar ke depan mereka memiliki keterampilan dan mereka bisa berdaya guna hingga bisa memenuhi kebutuhan hidup tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk anak dan keluarga,” terangnya.
Disampaikan juga bahwa pihaknya sengaja menyasar pasien TB sebagai upaya dalam rangka membangun komitmen bersama pemerintah dalam upaya eliminasi TB dan edukasi dan sosialisasi TBC di masyarakat serta membangun kesadaran bersama akan bahayanya TB dan bagaimana pencegahan.
“Terlebih dari laporan yang kita terima sebelumnya, memang untuk di Lombok Tengah, penyakit TBC sudah ada sekitar 36 kader yang diterjunkan dalam melakukan pengawalan terhadap para pasin TBC oleh PKBI Lombok Tengah. Setidaknya ada 47 orang yang sudah dinyatakan sembuh pada tahun ini dan merekalah yang nantinya akan mendapat pelatihan dari BLK,” terangnya. (met)