SELONG — Polemik proyek pengadaan buku muatan lokal (Mulok) sasak yang berisi konten porno menjadi atensi berbagai pihak. Terlebih anggaran pengadaan buku itu akan dibeli dengan menggunakan jatah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang didapatkan oleh sekolah yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur (Lotim).
Pengadaan buku ini pun kini menjadi atensi kepolisian yaitu Polres Lotim. Terlebih lagi Polres Lotim telah menerima pengaduan dari masyarakat. Karenanya Polres Lotim akan segera turun untuk mengusut dugaan penyimpangan pengadan proyek buku tersebut.
BACA JUGA: Buku Mulok Lecehkan Perempuan Bikin Marah Warga
“ Ya benar telah ada pengaduan masuk ke kita terkait dengan pengadaan buku ini. Dan juga telah mengecek, dari pemberitaan di sejumlah media,” kata Kapolres Lotim melalui Kasatreskrim Polres Lotim, AKP Joko Tamtomo, Kamis (11/10).
Penanganan proyek pengadaan buku ini lanjutnya kini telah masuk ke tahap penyelidikan. Pihaknya pun segera akan mulai turun untuk mengumpulkan bukti bukti awal. Baik itu terkait dengan proses pengadaan proyek ini, menggali keterangan dari pihak-pihak yang terlibat didalamnnya. Termasuk menelusuri dari mana sumber dan berapa besaran anggaran yang digunakan untuk pengadaan buku tersebut. “Karena ini sudah di muat di pemberitaan, kemudian diperkuat dengan pengaduan, tentunya kita segera akan tindak lanjuti,” jelas dia.
Sementara pengaduan buku yang dicetak menuai kritikan dari berbagai kalangan. Mengigat konten yang dimuat sangat melecehkan dan tidak pantas untuk di konsumsi oleh siswa karena mengandung porno. Terlebih buku itu yang akan disebar di Sekolah Sekolah Dasar (SD) maupun SMP yang ada di Lotim. “Kalau buku ini memang tidak layak. Kita tentunya akan proses sesuai ketentuan hukum jika memang di dalamnya ada indikasi tindak pidana,” lanjutnya.
Disampaikan, pihaknya pun akan berupaya semaksimal mungkin indikasi penyimpangan pengadaan buku itu sampai tuntas. Kalau terbukti ada indikasi pelanggaran atau pidana didalamnya, tentunya akan diproses lebih lanjut. “Makanya saya kita tunggu dulu, seperti apa perkembangannya nanti kita sampaikan,” tandas dia.
Sementara dari informasi yang diserap koran ini, proyek pengadaan buku ini diterbitkan PT. Pusa Kanda, yang berlokasi di Benyar, Kecamatan Pringgaya. Namun legalitas perusahaan yang menerbitkan buku ini pun kini dipertanyakan. Karena kalau melihat dari asal perusahaan ini, maka menjadi pertanyaan apakah perusahaan itu benar memiliki percetakkan atau tidak.
Ketua Lombok Coruption Wacth (LCW) meminta anggaran pengadaan buku yang berkonten Pornografi diusut oleh aparat kepolisian, pasalnya, anggaran pengadaan buku ini menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).