Oknum TNI Diduga Keroyok Lima Warga Mabuk

Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo ( IST FOR RADAR LOMBOK )

MATARAM – Lima warga Sumbawa diduga menjadi korban amukan oknum Anggota TNI yang betugas di Kabupaten Sumbawa pada Sabtu (18/2) kemarin. Kelima orang itu kini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit, dengan tubuh penuh luka.

Terkait hal itu, Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo mengatakan, persoalan tersebut sudah ditangani oleh pihak berwajib, dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan. “Saya sudah perintahkan Dandim 1607/Sumbawa dan Komandan Subdenpom IX-2/Sumbawa untuk segera melaksanakan penyelidikan terhadap kasus itu, serta berkoordinasi dengan Polres Sumbawa,” kata Danrem, Minggu (19/2).

Kejadian tersebut bermula pada Sabtu subuh, bertempat di Cafe Azena 2 Kabupaten Sumbawa Besar. Kelima warga itu tengah mabuk dan membuat keributan dengan memecahkan meja kaca cafe. Adanya keributan itu, salah satu pegawai cafe langsung memberitahukan Pratu Satria melalui saluran telepon. Pratu Satria, mencoba menasihati orang tersebut agar tidak membuat ribut.

Baca Juga :  Kejati Periksa Kepala Dinas ESDM NTB sebagai Saksi

Alih-alih menerima nasihat, salah satu dari kelima orang itu malah mengeluarkan parang dan salah satu dari lima orang itu mengeluarkan kata cacian terhadap TNI, ‘Tentara tai, saya tidak takut sama kalian. Kalian bukan amankan tempat ini, kalian itu jaga NKRI’.

Selain mendapatkan cacian, Pratu Satria juga mendapatkan ancaman akan dibunuh dengan parang. Pratu Satria yang mendengar ancaman tersebut, langsung memberitahukan kepada anggota kompi lainnya. Anggota Kompi yang mendapatkan informasi itu, kemudian memberhentikan kelima orang tersebut saat melintas di depan Kompi B.

Para Anggota Kompi B Yonif 742/SWY lantas menanyakan kepada kelima orang itu soal pengancaman yang diberikan kepada Pratu Satria. Namun dengan keadaan yang sudah emosi, aksi kekerasan itu kemudian terjadi.

Baca Juga :  Masih P-19, Berkas Presiden KASTA Dikembalikan Jaksa

Danrem memastikan, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas. Jika dari hasil penyelidikan ditemukan anggotanya yang terbukti bersalah, maka akan dihukum sesuai dengan hukum berlaku, dan sesuai dengan kesalahan. “Pada prinsipnya kami tetap mengedepankan proses hukum. Jika memang anggota kami salah, kami tidak akan ragu untuk memproses,” tegasnya.

Saat ini, proses tengah berjalan. Warga sipil pun telah diperiksa penyidik Polres Sumbawa. Begitu juga dengan oknum anggota TNI, tengah diperiksa oleh Subdenpom Sumbawa.

Dengan begitu, ia meminta agar warga mempercayakan permasalahan tersebut ke pihak berwajib. “Mari kita sama-sama percayakan permasalahan ini kepada penyidik yang sedang bekerja. Mari kita tetap jaga kondusivitas Sumbawa. Jangan sampai terprovokasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga merugikan kita semua,” ujarnya. (cr-sid)

Komentar Anda