Mengenal Yan Bahtiar, Pelari Senior Yang Pindah Haluan ke Triathlon

Awalnya Coba-coba, Siap Tampil di Sea Games

Yan Bahtiar
TAMPIL - Saat Yan Bahtiar mengikuti ajang triathlon di Sibolga, Sumatera Utara belum lama ini.

Berkarir di cabang olahraga atletik tidak membuat Yan Bahtiar merasa puas. Dasarnya di lari jarak jauh, kini ia kembali memulai karir baru dengan mengikuti sejumlah even triathlon. Bahkan belakangan dengan sejumlah hasil yang didapat, ia berpeluang turun di Sea Games Filipina 2019 mendatang.


NASRI BOEDJANA-MATARAM


Karir Yan Bahtiar di cabor atletik dirintis cukup lama. Ua terjun sebagai atlet terhitung dari tahun 1996. Ia mulai sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Masuk SMP ia tetap aktif. Begitu juga ketika duduk di bangku SMA. Pada suatu ketika, Yan direkrut untuk bergabung di PPLP NTB. “Saya memang sudah lama terjun di dunia sport,” beber Yan pada Radar Lombok, Jumat (29/3).

BACA JUGA: Lahan Lintasan MotoGP Belum Dibebaskan

Dengan kualitas serta skill yang dimiliki semakin meningkat, ia kemudian semakin dipercaya tampil di event yang ada. Dan ini yang nantinya membawa namanya kian melambung.

Di tingkat nasional, ia salah satu andalan. Penampilannya jarang mengecewakan.

Namun setelah lama malang-melintang membela NTB, secara mengejutkan ia tidak lagi membela daerahnya sendiri. Ia memilih membela Jawa Barat. Pilihannya ini ada pertimbangan khususnya.

Namun ini tidak berlangsung lama. Beberapa tahun kemudian sosoknya kembali membela NTB dengan basic lari jarak jauh.”Bukan karena uang atau sejenisnya saya bela Jabar dulu. Tapi karena memang saya mau cari ilmu,” lanjutnya.

Pengalaman yang didapat selama berada di luar benar-benar dimanfaatkan Yan. Ilmu yang didapat dengan fase latihan yang cukup terkoordinir di Jabar ia jadikan bahan untuk memacu diri di NTB. “ Kepercayaan warga NTB saat itu yang tidak pernah saya lupakan sampai sekarang,” imbuhnya.

BACA JUGA: Bangun RS Standar Internasional untuk MotoGP

Ia ikuti berbagai event seperti Kejurnas, PON dan sejenisnya. Dari sekian event yang diikutinya selama itu, ia tidak pernah ketinggalan meraih medali. Namun belakangan karena umur yang terus bertambah, akhirnya masa produktivitas Yan mulai dipertimbangkan. Pria kelahiran Bima 10 September 1985 ini mulai banting karir ke triathlon. Cabor ini ia mulai coba mulai 2008. Tak disangka, penampilannya bagus. Puncaknya di 2013 saat mengikuti triathlon di Surabaya, Sumatera Selatan dan yang lainnya. “Dari awal saya ikut lomba triathlon, saya selalu naik podium,” beberny

Kemampuannya benar-benar dijadikan modal penting. Bahkan dengan keseriusannya, tahun 2019 ini ia fokus mengikuti seleksi nasional menuju Sea Games untuk nomor triathlon. Hanya saja sementara ini Yan mengaku masih berusaha semaksimal mungkin. Namun berdasarkan ranking yang dimiliki selama mengikuti event triathlon, sosoknya tercatat cukup berpeluang tampil di Sea Games.”Saya saat ini memang sedang fokus ikut Seleknas. Karena dari hasil saya selama ini. Seperti terakhir di event triathlon Sibolga, Sumatera Utara, Alhamdulillah saya kembali naik podium dengan raih medali perak,” jelasnya.

BACA JUGA: Asian Athletics Championship 2019 Menanti Zohri

“Saya meraih medali perak, kalah dari atlet Jatim, Dedi Prasetyo. Dia itu atlet Pelatnas,” tambahnya.

Dikatakannya, bahwa lomba triathlon itu mempertandingkan nomor renang sejauh 750 Meter, lari 5 Kilometer dan sepeda 20 Kilometer. Adapun raihan medali perak tersebut diakuinya memang belum sesuai target, pasalnya atlet asal Kota Bima ini memasang target medali emas di event itu. Meski hanya meraih medali perak, namun Yan tidak kecewa, sebab raihan medali perak tersebut bisa jadi memastikan dirinya dapat memperkuat tim Sea Games.”Atlet yang meraih peringkat satu hingga sepuluh besar di kejuaraan ini akan dipanggil mengikuti Pelatnas persiapan SEA Games 2019. Termasuk Saya akan dipanggil Pelatnas,” tutupnya .(*)