Kawasan Rinjani Kembali Terbakar

KEBAKARAN
TERBAKAR LAGI : Kawasan TNGR kembali terbakar. Nampak petugas tengah memadamkan api secara manual. (Ist For Radar Lombok)

MATARAM – Belum satu bulan, sudah dua kali terjadi kebakaran di hutan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kebakaran pertama terjadi tanggal 23 Juni lalu. Kebakaran kembali terjadi Minggu (7/7). Hingga berita ini ditulis, api masih menyala dan belum berhasil dipadamkan. 

Kepala Balai TNGR Sudiyono mengungkapkan, kebakaran hutan saat ini berlokasi di kawasan hutan Savana Propok, pada koordinat 1160 30′ 38,3” BT dan 080 26’6.2”. Lokasinya tidak terlalu jauh dari lokasi kebakaran sebelumnya. “ Diduga ada unsur manusia. Kita masih dalami,” ungkap Sudiyono kepada Radar Lombok, Senin (8/7).

Dituturkan, pihaknya menerima laporan adanya hotspot (titik api) dari masyarakat pada Minggu sekitar pukul 13.17 Wita. Selanjutnya Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah Il memerintahkan Kepala Resor Aikmel dan Resor Sembalun untuk melakukan pengecekan dan pemadaman api dengan melibatkan masyarakat.

BACA JUGA: Pemisahan Tenda Pria dan Wanita di Rinjani Dibatalkan

Tim pemadam kebakaran hutan langsung berangkat menuju łokasi pada pukul 13.30 Wita. Tim tersebut terdiri dari Resor Sembalun sejumlah 9 orang dan Resor Aikmel sejumlah 12 orang termasuk anggota Pokdarwis. “Kondisi terakhir hingga saat ini, hotspot atau titik api masih terpantau di beberapa titik dan tim masih melakukan pemantauan jarak jauh dari Sembalun dan Pesugulan,” ungkapnya. 

Baca Juga :  Warga Palembang Tewas di Gunung Rinjani

Pada hari Minggu, sebetulnya sudah dilakukan upaya maksimal untuk bisa memadamkan api. Bahkan sekitar pukul 18.30 wita dua titik api yang mengarah ke Propok dan Pusuk Sembalun dapat dikendalikan. Namun persoalannya, beberapa titik api yang mengarah ke Gunung Kondo tidak dapat dikendalikan karena medan yang curam. “ Tadi malam atas pertimbangan keselamatan, tim memutuskan untuk kembali dan melakukan pemantauan jarak jauh,” kata Sudiyono. 

Dalam kesempatan tersebut, Sudiyono memastikan yang terjadi tidak mengganggu aktivitas pendakian. Artinya, pendakian Gunung Rinjani tetap aman karena jalurnya tidak terganggu. 

BACA JUGA: Berkunjung ke Taman Wisata Ala Jepang di Kebon Talo

Baca Juga :  2018, Kepastian Rinjani Menuju Geopark Dunia

Hingga saat ini juga, kebakaran tersebut dipastikan tidak menelan korban jiwa. Mengingat belum ada laporan hingga saat ini. Namun yang banyak terbakar yaitu vegetasi seperti rumput, alang, semak dan perdu. “ Perkiraan luasan kawasan hutan yang terbakar sekitar sekitar 115 hektar,” sebut Sudiyono. 

Sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di kawasan hutan Bukit Kondo sekitar dua minggu lalu. Kondisi areal yang terbakar didominasi oleh rumput dan alang-alang (Savana) dengan topografi yang sangat terjal. Petugas TNGR bersama tim pemadam dan tim evakuasi sempat mengevakuasi masyarakat yang berada di dalam kawasan. Bersyukur saat itu, terdapat 18 orang berhasil diselamatkan dari kebakaran. Berbagai fasilitas dikerahkan untuk mengatasi kebakaran, diantaranya mobil slip on dan satu unit mobil patroli Damkarhut, 2 jet shooter, 4 buah gareng kecil, 2 gareng besar, 1 gepyok, 3 jerigen cairan adiktif, skop dan parang. Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 141,6 hektar.(zwr) 

Komentar Anda