RSUD Tanjung Kebingungan Penuhi Kebutuhan Darah

TANJUNG-RSUD Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) kebingungan dalam memenuhi kebutuhan darah pasien. Karena kantong darah yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) di Mataram untuk dibeli oleh RSUD setempat hanya tiga sampai empat kantong per hari, jauh dari kebutuhan pasien yang ada. “Makanya kita sampai kebingungan, per hari itu hanya diberikan tiga sampai empat kantong, sementara kebutuhan satu pasien saja kalau HB-nya drop, itu bisa sampai enam kantong darah,” ungkap Direktur RSUD Tanjung, dr Lalu Bahrudin, Rabu (21/9).

Diterangkannya, memang tidak setiap hari ada pasien yang membutuhkan kantong darah, tapi ketika ada yang butuh, itu bisa lebih dari satu pasien dan kebutuhannya pun jauh dari jumlah persediaan yang ada di bank darah RSUD Tanjung. “Makanya kita sering kali membawa pendonor dari sini, kita bawa ke PMI untuk transfusi, dan kita harus beli Rp 300 ribu per kantong darah, itu belum kita hitung biaya transportasi,” terangnya.

Baca Juga :  Koperasi Karya Bahari Terima Royalti Ilegal

Sebenarnya kata Bahrudin, RSUD Tanjung sendiri sudah memiliki alat transfusi darah namun belum ada izin untuk mempergunakannya. Izin itu harus diperolah dari Dinas Kesehatan (Dikes) KLU, Dikes NTB serta PMI NTB. “Sekarang kita sedang mengurus izinnya, semoga saja izinnya cepat keluar agar pelayanan transfusi bisa dilakukan di sini,” terangnya.

Baca Juga :  Warga KLU Geruduk Kemenag NTB

Karena untuk diketahui juga, selama ini bank darah RSUD Tanjung, hanya mengandalkan persediaan darah dari PMI yang jatahnya sangat sedikit per hari. Kalau saja transfusi bisa dilakukan di RSUD Tanjung, tentu nantinya akan mempermudah untuk mendapatkan kebutuhan darah pasien dari pendonor. (zul)

Komentar Anda