MATARAM – Debat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada 12 Mei lalu dinilai sangat mengecewakan oleh Politisi PDIP Made Slamet.
Pasalnya, tidak ada hal yang subtansi dan krusial yang dibicarakan dalam debat tersebut, terutama yang menyangkut persoalan mendasar NTB. “Kita sebagai masyarakat belum puas, karena masih banyak yang mestinya harus dikupas, tetapi tidak muncul dalam debat. Para paslon lebih banyak bicara tanpa data dan debat kusir,” ujar Anggota DPRD NTB ini, Rabu kemarin (16/5).
Selain itu lanjutnya, materi debat yang disampaikan juga masih sekadar isu permukaan. Hampir tidak ada yang mengangkat tentang potensi-potensi daerah. Begitupun dengan isu-isu strategis juga masih sangat kurang dibahas, seperti kemiskinan, pengangguran, IPM, dan juga sektor pertanian dan pariwisata. “Pertanyaan ke Barat, dijawab ke Timur, saya lihat kurang pas. Para calon bicara lebih pada wacana saja, tetapi tidak pakai data, sehingga isu-isu strategis tidak ada dikupas,” jelasnya.
Menurut Anggota Komisi II DPRD NTB yang membidangi urusan kemiskinan ini, harusnya di tengah kondisi perekonomian NTB, terutama pada kuartal pertama 2018 di mana angka kemiskinan masih cukup tinggi, isu kemiskinan bisa dimunculkan. Sayangnya tidak muncul di dalam debat.
Dirinya pun menyoroti tim pakar yang didominasi oleh orang hukum dan ahli lainnya. “Ahli yang berkaitan dengan potensi kita tidak ada. Misalnya pertanian. Sehingga materi yang diberikan berupa kulit-kulitnya saja, tidak ada yang menukik,” paparnya.
