Sunarpi Klaim Kantongi 500 Ribu KTP

Prof Sunarpi
Prof Sunarpi (Dok/)

MATARAM—Rektor Universitas Mataram, Prof  Sunarpi makin percaya diri menatap Pilkada NTB melalui jalur independen.  Dirinya pun bersiap melakukan deklarasi pencalonan di pilkada NTB 2018.”Laporan dari tim, KTP sudah terkumpul lebih dari 500 ribu KTP,” katanya, kepada Radar Lombok, Rabu kemarin (18/10).

Dari 303 ribu syarat yang dibutuhkan, Sunarpi mengklaim timnya sudah mendapat 500 ribu dukungan KTP. Ia pun makin optimis lantaran dalam proses pengumpulan KTP itu, ia dan tim sama sekali tak mengeluarkan biaya.

Dukungan KTP diperoleh timnya, diklaim diperoleh secara sukarela dari masyarakat bersimpati dan mendukung dirinya. Menurutnya, keikhlasan dan simpati masyarakat menyerahkan sendiri KTP menjadi bukti dukungan nyata rakyat pemilik suara padanya. Itu juga berlaku untuk tim relawan yang benar-benar bekerja ikhlas untuk dirinya dan visi misi yang ditawarkan untuk NTB.

Baca Juga :  Paket Zul-Rohmi Diusung Tiga Partai Politik

“Tidak ada politik sepersen pun. Jadi kami ingin menerapkan politik bermartabat dan santun,” ucapnya.

Karena itu, Sunarpi dan tim sukses tengah mempersiapkan waktu tepat bagi persiapan deklarasi maju di pilkada NTB melalui jalur independen. Deklarasi yang ada dalam dipikirannya harus jauh dari kesan kemewahan dan hura-hura. Ia berharap apa yang diperjuangkan tersebut berbuah manis.

“Deklarasi kita akan lakukan dengan berzikir dan berdoa kepada Allah serta menyantuni anak yatim,” kata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Mataram tersebut.

Disinggung modalnya untuk maju di pilkada NTB, ia berterus terang tak memiliki banyak sumber pendanaan. Namun Sunarphi berkeras tak ingin melakukan aksi ijon dengan meminjam melalui pengusaha, pemodal, makelar, ataupun rentenir yang coba mencari keuntungan pribadi.

Baca Juga :  FIDDIN Janjikan Perbanyak Lapangan Kerja

Ia ogah menjadi “kambing congek” yang harus mengembalikan utang budi pinjaman para pemodal dengan berbagai cara. Terlebih jika nantinya kepentingan rakyat harus dikorbankan.

“Apa yang saya lakukan adalah jihad di jalan Allah,” imbuhnya.

Terkait calon pendampingnya, saat ini tengah digodok serius oleh tim. Titik tekannya adalah kesamaan visi, nilai perjuangan, dan kecepatan kinerja untuk mencapai target pembangunan NTB. Ia menegaskan tak ingin memilih semata berlandaskan pada kepopuleran namun tidak memiliki kompetensi atau kinerja baik, dan tak jujur.

“Pendamping saya adalah sosok punya chemistry dan punya kapasitas dan kapabilitas,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda