MATARAM – Tiga dari empat atlet Tarung Drajat NTB berhasil bawa pulang tiga medali untuk NTB. Ketiga petarung ini masing-masing sukses amankan satu medali emas dan dua medali perunggu di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tarung Drajat Jawa Barat (Jabar), yang berlangsung sejak 16-21 Desember.
“Di kelas tarung kita turunkan empat atlet dan alhamdulillah tiga diantaranya berhasil bawa pulang tiga medali untuk NTB,” kata Ketua Pengprov Kodrat NTB HL Winengan, Rabu (21/12).
Dikatakannya, Pengprov Kodrat NTB sebelumnya mengirim 10 atlet dari kelas yang berbeda. Untuk Kelas Petarung ada empat atlet yang diturunkan, yakni Ivan Davala di kelas 49,1-52 kilogram, Munawir di kelas 61,1-64 kilogram, Yodi Maulana Pratama di kelas 67,1-70 kilogram, Dedi Iswari di kelas 70, 1-75 kilogram.
Sementara di Kelas Seni Gerak ada 6 atlet yang diturunkan, yakni Najmin As Ary, Rijal Fajrian, Roudhatul Isnaeni Endang Savitri, Uswatun Aulia, Mauldya Endang Syaugiah, dan M Galang Anugrah.
“Raihan atlet kita terus mengalami peningkatan, karena mereka selalu dapat medali di setiap kejuaraan,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Tarung Drajat NTB Dedi Nurchoolis menjelaskan, empat petarung yang diturunkan pada Kejurnas Jabar ini menuai hasil cukup bagus, lantaran tiga diantaranya berhasil amankan 3 medali. Untuk medali emas berhasil diraih Dedi Iswari di kelas 70, 1-75 kilogram. Raihan ini ditoreh setelah Dedi Iswari mengalahkan petarung asal Sumatera Utara atas nama Edi Syahputra dengan kemenangan KO di ronde pertama.
Sedangkan untuk dua medali perunggu diraih oleh Munawir di kelas 61,1-64 kilogram, dan Yodi Maulana Pratama di kelas 67,1-70 kilogram. Dua dari tiga petarung peraih medali ini, seperti Munawir dan Dedi Iswari merupakan petarung yang turut membela NTB di PON Papua lalu. Bahkan yang terbaru Dedi Iswari bersama Yodi Maulana menyumbangkan dua medali emas bagi NTB di POMNAS XVII/Sumatera Barat.
“Raihan atlet kami selalu memberikan trend positif menjelang PON 2024. Semoga raihan positif terus berlangsung selama 2023 hingga PON 2024,” harapnya.
Adapun untuk enam atlet yang diturunkan pada kelas Seni Gerak, pada kesempatan perdana mereka. Keenam atlet itu belum bisa mengamankan medali.
“Kalau kelas Seni Gerak memang sifatnya baru, makanya butuh jam terbang juga,” tutupnya. (rie)
