Penyebab Kematian Tragis Dokter Rika Akhirnya Diketahui

dr. Rika Hastuti Setyorini, M. Kes (istimewa)

TANJUNG–Penyebab kematian dr Rika Hastuti Setyorini di Pantai Setangi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (15/4) lalu semakin terang.

Polisi menduga, perempuan asal BTN Bumi Harapan Permai (BHP), Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat itu meninggal karena tergelincir dari atas tebing. “Hasil autopsinya mengarah karena tergelincir dari tebing karena kondisi tubuhnya banyak yang patah-patah dan hancur. Rusuk kiri dan kanannya juga patah dan ada beberapa bagian tubuh lainnya juga patah-patah,” ujar Kasat Reskrim Polres KLU Made Sukadana, Senin (19/4).

Selain hasil pemeriksaan dari rumah sakit, dugaan korban jatuh dari tebing ini dikuatkan dengan keterangan saksi yang melihat korban sebelum ditemukan meninggal. “Ada saksi yang pernah melihat ibu-ibu sesuai dengan ciri-ciri korban berdiri di atas tebing. Dia datang membawa sepeda motor dan tidak lama di tebing, ibu tersebut pergi,” ujarnya.

Baca Juga :  Kebijakan Sekda Gita Wajibkan ASN Beli Tiket MotoGP Bikin Gaduh, Dewan Kritik Keras

Adapun sepeda motornya ditinggal tidak jauh dari lokasi, dan sampai malam sepeda motor masih di lokasi. Saksi sudah berusaha mencari pemiliknya tetapi tidak ketemu. “Saksi kemudian berinisiatif mengamankannya dan berencana akan dikembalikan jika orangnya datang,” jelasnya.

Namun sampai keesokan harinya, pemilik sepeda motor tak kunjung datang. Kemudian sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (15/4) masyarakat heboh dengan penemuan mayat di Pantai Setangi. “Begitu mengetahui yang meninggal itu adalah ibu-ibu yang pernah dilihatnya tersebut, saksi kemudian menyerahkan sepeda motor ke polisi,” bebernya.

Baca Juga :  Mulai Hari Ini, UIN Mataram Tanpa Pejabat Rektor

Dari sini, polisi kemudian menduga bahwa korban memang terjatuh dari terbing. Hanya saja apakah jatuhnya karena kecelakaan atau bunuh diri pihaknya belum memastikan.

Korban kata Sukadana belakangan ini  memang kerap mengalami depresi. Itu berdasarkan hasil pemeriksaan pihak keluarga. “Jadi kalau ada tekanan kerja atau tekanan yang lain, korban sering depresi. Dia sering melamun,” ujarnya.

Sukadana mencoba meluruskan bahwa korban ini tidak gangguan jiwa. Kesehariannya dia normal dan tetap bekerja. Hanya saja ketika banyak tekanan kerja atau permasalahan keluarga, korban mudah depresi. dr Rika Hastuti Setyorini sendiri diketahui merupakan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. “Dia sering melamun,” tandasnya. (der)

Komentar Anda