Pelaku Pedofilia Asal Italia Ditangkap

pedofilia
Bruno Galli (Ali Ma’shum/Radar Lombok)

MATARAM—Satuan Reskrim Polres Mataram ditangkap  Warga Negara Asing (WNA) asal Italia yang diduga sebagai pelaku pencabulan anak dibawah umur.

Pelaku pedofilia yang diamankan ini berinsial BG (70 tahun). Mantan koki internasional ini diketahui sudah 20 tahun berada di Indonesia dan menetap di Lombok. ‘’ Memang benar ada warga Negara Italia yang diduga sebagai pelaku asusila yang kita amankan Rabu malam (1/3) kemarin,’’ ujar Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto saat dikonformasi Kamis  kemarin (2/3).

[postingan number=3 tag=”kriminal”]

Laporan berawal dari petugas keamanan perumahan di Selagalas Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Saat itu ada dua orang anak dibawah umur hendak datang ke rumah pelaku. Kemudian dicegat oleh petugas itu dan mempertanyakan tujuan datang menemui BG. Petugas keamanan kemudian curiga dengan jawaban kedua anak ini.‘’ Dari keterangan petugas keamanan, dua anak ini mengaku mau mencari dan mengambil uang. Security ini juga curiga keduanya datang untuk berbuat asusila di rumah itu,’’ kaatanya.

Petugas keamanan perumahan kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Mataram. Setelah itu, anggota  satreskrim  menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan. Dikarenakan pelaku seorang WNA, anggota satreskrim  berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda NTB. Hasil koordinasinya, kasus dugaan asusila ini dilimpahkan penanganannya ke Ditreskrimum Polda NTB. ‘’ Mulai hari ini (kemarin) penanganannya kita limpahkan ke Ditreskrimum Polda NTB. Alasan pelimpahannya, karena ini menyangkut orang asing,’’ imbuhnya.

Terkait dengan jumlah korban, Kapolres mengatakan masih didalami. Ia menyebutkan, sementara ini sedang memeriksa dua orang korban anak dibawah umur. ‘’ Yang pastinya sementara ini untuk jumlah korbannya masih dua orang. Kalau kabar yang menyebut sampai ada 15 orang korban dan sebagainya kita belum bisa pastikan. Korban yang kita amankan baru dua orang,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Jemput Pacar, Rusnaini Dikeroyok Pemuda Mabuk

Polisi  belum menetapkan BG sebagaitersangka.  Dalam kasus ini BG masih sebagai terlapor.   Heri menegaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan. ‘’Ini masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan. Nanti akan dilihat, kita memang agak ekstra sensitif dan hati-hati dalam melakukan penyelidikan ini,’’ katanya.

Selain itu, ada juga beberapa barang bukti seperti baju yang diberikan oleh GL kepada korban didita oleh petugas. ‘’ Kalau foto-foto saya belum melihat,’’ terangnya.

Kedua korban sudah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara (RSBH) Mataram. Namun hasilnya belum diketahui. ‘’ Kalau hasil visumnya belum ada. Itu ada prosesnya,’’ ujarnya.

Sementara itu Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar saat ditemui di Polres Mataram mengatakan, pihaknya telah menerima pelimpahan kasus tersebut. Selanjutnya, pihaknya akan menindaklanjuti dan melakukan pengembangan. ‘’  Kasus ini sekarang kita (Ditreskrimum) yang tangani,’’ katanya.

Dari pantauan koran ini, BG dilimpahkan ke Polda NTB sekitar pukul 13.30 Wita. Setelah datang, ia langsung dibawa ke ruang ramah anak Ditreskrimum Polda NTB. Ia menolak untuk diambil gambar dan tidak memberikan keterangan kepada media. Setelah 5 menit berada di ruangan tersebut, BG  dipindahkan ke ruang pemeriksaan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda NTB.

Tak lama berselang Koordinator Bidang Advokasi dan Hukum Lembaga Perlindungan Anak (PPA) Joko Jumadi datang ke Polda NTB. Ia mengatakan, dirinya mendengar adanya laporan dari seorang anak pada hari Selasa yang mengaku mendapat perbuatan cabul dari pelaku. LPA sendiri disebutnya sudah mengantongi ama-nama korban BG yang disebutnya berjumlah 15 orang anak. ‘’ Dari hasil penelusuran LPA kita sudah bertemu dengan 15 orang korban dari BG. Semua korbannya itu anak laki-laki,’’ katanya.

Baca Juga :  Bandar Sabu Asal Labuhan Haji Dibekuk

Sedangkan dari pembongkaran laptop dan tablet milik pelaku, diduga masih ada korban lainnya. LPA menduga, korban dari BG saat ini sudah banyak yang beranjak dewasa. Usia korban diprediksi adalah siswa SMP dan SMA. ‘’ Dia pertama kali kesini 20 tahun yang lalu. Ini patut diduga sudah berlangsung lama, makanya sekarang korban-korbannya itu sudah banyak yang beranjak dewasa,’’ bebernya.

LPA sendiri kata dia sudah mengintrogasi sebanyak 9 orang korban. Pihaknya sudah mengantongi identitas 6 korban lainnya. Rata-rata, korban ini berasal dari satu desa. ‘’ Memang ada beberapa desa yang menjadi target pelaku,’’ sebutnya.

Modus yang dilakukan, korban diajak ke rumahnya. Setelah itu diberi makan dan hadiah berupa baju dan sebagainya. Nantinya setelah pulang, korban rata-rata juga diberikan uang sebesar Rp 50 ribu. ‘’ Untuk uangnya, rata-rata diberikan sebesar Rp 50 ribu. Jadi setelah mereka dicabuli diberikan Rp 50 ribu,’’ terangnya.

Di dalam laptop pelaku juga disebutnya terdapat banyak foto anak laki-laki yang sedang telanjang. Mereka ini diduga adalah korban dari pelaku. ‘’ Beberapa foto ada juga yang sedang berfose di kamar mandi pelaku. Wajah di foto itu berbeda-beda,’’ katanya.

Dari keterangan yang didapatkan dari korban, Joko memgatakan, korban mendapat oral seks oleh pelaku. Pelaku juga rata-rata lebih dari satu kali mendapat oral seks dari kepada korban.  (gal)

Komentar Anda