Rum mencontohkan di Lombok Tengah, sarana dan prasarana seperti mobil untuk droping air tidak ada. Akibatnya, masyarakat sulit mendapatkan bantuan air bersih. “Lombok Timur juga parah, tapi mereka punya sarana lengkap. Beda dengan Loteng dan Bima, makanya kita kasi mobil provinsi jadinya untuk pinjam pakai,” ungkap Rum.
Terpisah Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) H Muhammad mengatakan, ada 9 kecamatan yang dilanda kekeringan yakni Kecamatan Janapria, Kecamatan Praya Timur,Kecamatan Pujut,Kecamatan Peraya Barat, Kecamatan Praya Barat Daya dan Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Kopang.”Namun yang paling parah ada di dua kecamatan yakni Janapria dan Praya Timur,”ujarnya.
Pihaknya telah turun mendistribusikan bantuan air bersih ke dua kecamatan itu sejak tanggal 28 Agustus lalu. Kekeringan yang melanda Loteng tersebut disebabkan karena musim kemarau yang sangat panjang. Disatu sisi penampungan untuk air juga belum terlalu maksimal.”Kita akui bahwa kita juga tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai.Bahkan kami hanya memiliki satu armada yang selalu menyuplai air bersih kepada para warga sehingga belum maksimal,”ujarnya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh BPBD serta instansi lainnya, mulai dari pembangunan sumur bor oleh pemerintah desa hingga pemanfaatan kembali embung yang sudah ada. Namun hal itu ternyata belum bisa mencukupi ketersediaan air bersih bagi warga. “Kami juga sudah bersurat ke provinsi karena kebutuhan air di Loteng sangat mendesak bukan hanya untuk minum, tapi untuk mandi juga,”tambahnya.