Triwulan IV Ekonomi NTB Diproyeksikan Tumbuh Positif

Prijono (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Prijono memproyeksikan perekonomian NTB diluar atau tanpa sektor tambang pada triwulan IV tahun 2016 akan tumbuh positif, yang didukung oleh membaiknya konsumsi dan ekspor domestrik, seiring beroperasinya pabrik gula di Dompu.

“Ekonomi NTB triwulan IV /2016 nanti diperkirakan akan membaik. Tapi untuk diluar sub sektor tambang,” kata Prijono, Jum’at kemarin (11/11).

Prijono mengatakan, jika sub sektor pertambangan dimasukan dalam pertumbuhan ekonomi triwulan IV/20126, maka diperkirakan akan kembali menurun, dengan asumsi tidak terdapat perpanjangan izin ekpsor konsentrat tembaga hingga akhir tahun 2016.

Hanya saja lanjutnya, jika sub sektor pertambangan dikeluarkan dari perhitungan perekonomian NTB di triwulan IV, maka akan tumbuh positif. Terlebih lagi dipekirakan akan ada peningkatan konsumsi masyarakat di triwulan IV mendatang.

Baca Juga :  Golden Tulip Rubah Nama Jadi Lombok Astoria Hotel

Tercermin dari survey konsumen yang mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terhadap perekonomian pada Oktober 2016 meningkat dari bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Oktober 2016 yang tercatat sebesar 115,3 poin, atau naik 3,6 poin dari bulan sebelumnya.

Peningkatan IKK tersebut didorong oleh indeks kondisi ekonomi saat ini dan indeks ekspektasi konsumen yang tercatat naik masing-masing 1,3 poin dan 5,8 poin dari bulan sebelumnya menjadi 100,7 poin dan 129,8 poin.

Selain itu kata Prijono, survei kegiatan dunia usaha (SKDU) juga memperkirakan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha di triwulan IV 2016. Kondisi ini didukung oleh adanya perkiraan realisasi investasi yang diprediksi akan meningkat lebih tinggi pada triwulan mendatang.

Baca Juga :  BAPOMI akan Gelar Pomda

Peningkatan pertumbuhan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh ekspansi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan juga mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan III-2016. Hal ini sejalan dengan perkiraan Indeks Manufaktur yang masih berada pada level ekspansi sebesar 55 persen.

Indikasi perbaikan ekonomi juga tercermin dari hasil Survei Pedagang Eceran (SPE) Bank Indonesia, dimana pada Oktober 2016 penjualan eceran diperkirakan tumbuh meningkat sebesar 6,9 persen ‘moon to moon’ (mtm). Peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan bahan bakar kendaraan bermotor. Kelompok makanan dan bahan bakar kendaraan bermotor masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 63 persen dan 10 persen dibandingkan bulan September. (luk)

Komentar Anda