Calon gubernur NTB terpilih Zulkiflimasyah mengingatkan semua tim, relawan, simpatisan dan relawannya agar tak menyikapi kemenangan itu secara berlebihan. Meski dalam hitungan cepat LSI Denny JA dan KPU memenangkan dirinya. Tapi pihaknya akan tetap menunggu pengumuman hasil resmi KPU NTB. “Yang menang jangan sombong dan yang kalah jangan meratapi kekalahan. Mari kita sama-sama bangun NTB ini kedepan untuk NTB yang lebih maju,” imbuh Zulkieflimansyah di kediamannya di Perumahan Harmony Lingkar Selatan, kemarin.
Mantan anggota DPR RI berujar, selisih satu dua persen dalam hasil akhir membuka peluang adanya gugatan. Namun, ia berharap masyarakat NTB akan menerima hasil ini dengan cukup baik. Dalam pilkada saling klaim itu hal yang biasa, karena kadang-kadang setiap data masuknya tidak bersamaan.
Pasangan NTB Gemilang ini mencontohkan ketika data misalnya 50 persen atau 40 persen ada kandidat yang angkanya unggul, secara psikologis ada kegembiraan. “Tetapi bagaimanapun dengan quick count kita gak boleh geer (gede rasa) karena yang punya otoritas itu KPU,’’ tegas mengingatkan.
Meski demikian, mantan calon gubernur Banten ini tetap berharap hasil real count KPU nanti semua akan kembali menjadi sahabat dan saudara demi NTB yang lebih baik di masa yang akan datang. “Mari kita bangun NTB secara bersama-sama,” ajaknya.
Sangkaan berbeda dilayangkan tim pemenangan Suhaili-Amin terhadap hasil quick count KPU NTB ini. Mereka menyangka server KPU yang mengumumkan hasil pilkada NTB diretas (hack). Tim paslon nomor urut 1 ini meminta agar masyarakat tidak menjadikan website KPU yang menampilkan hasil quick count sebagai rujukan pemenang pilkada NTB. “Quick count versi KPU sarat kejangalan. Bahkan kuat dugaan server KPU yang merilis quick count berdasarkan C1 diduga dimasuki hacker (diretas, red),” tukasnya, kemarin.
