MATARAM–Industri tekstil, khususnya kerajinan kain tenun di Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai dilirik tak hanya pasar dalam negeri (domestik), tapi juga pasar luar negeri (mancanegara). Keunikan serta tampilan yang khas dari kerajinan kain tenun di Provinsi NTB menjadi daya tarik untuk pasar luar negeri.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Baiq Eva Cahyaningsih Parangan mulai membenahi industri kerajinan kain tenun, agar memiliki nilai tambah yang besar bagi pelaku usaha dalam hal industri kecil dan menengah (IKM) kain tenun.
Salah satu yang menjadi perhatian Dinas Perindustrian Provinsi NTB adalah produksi kain tenun menggunakan pewarna alami. “Kami sekarang mulai mengarahkan perajin /IKM kain tenun untuk beralih menggunakan bahan baku pewarna alami,’ kata Eva, Selasa kemarin (12/9).
Dikatakan, industri kerajinan kain tenun memiliki keunikan dan khas di NTB. Masing-masing kabupaten memiliki motif khas daerah. Seperti perajin kain tenun di Kabupaten Bima memiliki perbedaan motif dengan kain tenun yang diproduksi pelaku IKM di Lombok Timur ataupun di Sumbawa Barat. Begitu juga dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi NTB.
Dari sisi variasi motif dan keunikan produk kain tenun di Provinsi NTB, kata Eva memiliki ciri khas dan kelebihan tersendiri. Begitu juga warna yang dihadirkan, memiliki ciri khas yang berbeda-beda antara kabupaten/kota di Provinsi NTB.