Estimasi Naker di KEK Mandalika Capai 58.700 Orang

I Gde Putu Aryadi(Faisal Haris/radarlombok)

MATARAM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB menyebutkan estimasi kebutuhan tenaga kerja (Naker) yang bisa terserap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah hingga 2025 bisa mencapai 58.700 orang.

Hal tersebut disampaikan,
Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi, berdasarkan estimasi penyerapan tenaga kerja di kawasan KEK Mandalika yang kini ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) jika nanti sudah mulai beroprasi secara optimal.  “Ya kalau estimasi penyerapan tenaga kerja kita sampai 2025 di KEK Mandalika mencapai 58.700 orang,” katanya saat ditemuai diruang kerjanya kemarin.

Sementara untuk besaran nilai Investasi dikawasan tersebut, sambungnya diproyeksikan hingga mencapai Rp 40 triliun. “Kita proyeksi nilai investasi Rp 40 triliun,” sambungnya.

Gde juga membeberkan, bahwa ketika nanti sudah beroprasi sirkuit MotoGP Mandalika kebutuhan tenaga kerja mencapai 11.900 orang sampai 16.900 orang tenaga kerja untuk berbagai sektor. Termasuk tenaga kerja di luar pekerjaan soal infrastruktur seperti misalnya para pelaku UMKM, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. “Khusus Infrastruktur atau kontruksi tenaga kerja yang terserap mencapai 5.800-6.000 tenaga kerja. Mulai tenaga kerja seperti jalan, bandara, sirkuit, pembangunan home stay dan hotel dan jaringan telekomunikasi,” bebernya.

Baca Juga :  Bawaslu Dalami Dugaan Kampanye Terselubung Pj Ketua TP PKK

Sedangkan untuk hotel, katanya, membutuhkan tenaga kerja 4.250 hingga 8.350 tenaga kerja. Setidak ada delapan hotel bintang 5 yang akan dibangun di dalam kawasan Mandalika. Setiap hotel membutuhkan 385 pekerja diberbagai sektor. “Artinya dibutuh sekitar 3.080 orang pekerja diberbagai spesifikasi yang harus disiapkan jika kawasan itu telah beroperasi,” ucapnya.

Ia juga menyebutkan sampai saat ini kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung Mandalika sudah banyak yang terserap. Mereka saat ini kebanyakan bekerja di bidang infrastruktur pendukung mulai pembangunan jalan bypass dari Bandara menuju KEK Mandalika, kemudian perluasan kapasitas terminal bandara serta tenaga kerja di RS Mandalika. “Ini saja sudah banyak yang terserap. Mereka-mereka yang bekerja ini banyak dari mitra-mitra ITDC. Bukan hanya di sektor infrastruktur tetapi juga di hotel sekitar dan tenaga IT. Belum lagi mereka yang bekerja di UMKM,”ungkapnya.

Baca Juga :  Telan Anggaran Rp 3 Miliar, Penataan Wisata Aik Bukak Amburadul

Dalam mendukung kesiapan tenaga kerja untuk Mandalika, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan asosiasi hotel di Mandalika dalam penyiapan tenaga kerja dengan melakukan pelatihan-pelatihan bekerjasama dengan sejumlah lembaga pelatihan, seperti BLK,BLKN Lombok Timur, Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS), asosiasi industri pariwisata dan UMKM di wilayah itu.

Untuk kegiatan pelatihan tersebut, dikhususkan tenaga perhotelan yang akan ditempatkan di sejumlah hotel di KEK Mandalika. Saat ini yang sedang berproses dalam mengikuti pelatihan sebanyak 90 orang yang dilatih dengan pola magang selama lima bulan dan mendapatkan uang saku sebesar Rp 1 juta perbulan. “Tapi sampai sekarang sebanyak 14 ribu tenaga kerja yang sudah kita latih dan ini tenaga siap pakai. Cuman tinggal siapkan eventnya dan kapan itu dibutuhkan. Kita juga prioritas tenaga kerja lokal. Makanya industri kita minta sesuai dengan klasifikasi hotel,” sebutnya. (sal)

Komentar Anda