Efek Ekonomi Gelaran MotoGP Dinilai Tidak Merata

UMKM : Tampak saat para UMKM menjajakan jualannya saat event MotoGP 2023 di Mandalika. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Gelaran MotoGP Mandalika 2023 yang berlangsung belum lama ini berjalan sukses. Banyak pihak yang mendapatkan berkah dari gelaran ini. Baik itu pengusaha transportasi, perhotelan hingga UMKM.

Kendati demikian, rupanya tidak semua pihak merasakan hasil maksimal, namun itu menjadi pemacu untuk berbenah di event berikutnya. Seperti kawasan Gili Tramena yang kabarnya hanya merasakan dampak sebesar 5 persen.

“Sekitar 250 orang lebih yang datang, dan mereka menginap hanya sehari,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) KLU Denda Dewi Tresni Budi Astuti, Selasa (31/10).

Dewi mengakui jika pangsa pasar Gili Tramena berbeda dibandingkan kawasan penyokong Mandalika lainnya. Wisatawan lebih dominan murni datang liburan dibandingkan untuk menyaksikan event. Sebab itu, di event berikutnya Dispar KLU akan lebih memperkuat promosi. “Ke depan kita harus lebih awal mempromosikannya (Gili Tramena, Red),” sambungnya.

Baca Juga :  Kadiskop: Waspada Modus Koperasi Tidak Sehat

Menurutnya, dua kali gelaran event MotoGP Mandalika ini harus dievaluasi. Pihaknya harus duduk bersama dengan Dishub KLU dan Dishub NTB. Kata Dewi, pihaknya juga akan lebih proaktif. Sebab berbicara promosi tidak bisa instan.

Mantan Kadis PMPT-SPTK ini menjelaskan, MotoGP merupakan peluang pasar bagi KLU. Sebab itu, pihaknya perlu membuat langkah untuk membuat wisatawan tinggal lebih lama di Gili Tramena usai event.

“Makanya tahun depan memang kita harus lebih siap lagi, untuk melakukan promosi lebih awal,” tegasnya.

Pihaknya juga akan melibatkan asosiasi hotel di Gili Tramena untuk mempromosikan lebih awal. Tidak hanya di Gili Tramena, namun juga hotel-hotel di luar Gili juga dilibatkan dalam promosi. “Agar semuanya bisa berdampak terhadap event besar seperti ini,” katanya.

Baca Juga :  BPN dan PLN Gelar Sosialisasi Pengadaan Tanah untuk Pengembangan PLTP Ulumbu

“Yang jelas ini menjadi evaluasi kami untuk melakukan atau mengambil langkah kedepannya,” tandasnya

Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mengatakan, okupansi hotel selama pergelaran MotoGP Mandalika di bawah 50 persen. Dari jumlah tersebut, hanya 5 persen yang merupakan dampak event MotoGP. ”Sekitar 200 kamar” ujarnya.

Minimnya dampak tersebut diduga lantaran kurangnya promosi yang dilakukan penyelenggara. Termasuk juga merangkul para pengusaha hotel yang ada. Menurutnya, promosi seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum event. (rie)

Komentar Anda