Warga NTB Semakin Gemari Bertransaksi Menggunakan QRIS

Kepala Perwakilan BI NTB Berry Arifsyah Harahap

MATARAM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap menyebut bahwa transaksi pembayaran menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di Provinsi NTB cukup tinggi. Masyarakat di NTB semakin melek dan menggemari untuk memanfaatkan transaksi keuangan digital, melalui layanan QRIS.  

“Transaksi keuangan menggunakan QRIS di NTB semakin meningkat dan tumbuh positif setiap bulannya,” ungkap Berry A Harahap didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya, kemarin.

Menurut Berry, jumlah pengguna layanan transaksi keuangan digital melalui layanan QRIS di NTB cukup tinggi, jika dibandingkan daerah lain di Indonesia. Di mana grafik pertumbuhan penggunaan QRIS di NTB tertinggi pada Februari 2024, dan tumbuh tinggi. Hal ini menunjukkan penggunaan QRIS oleh masyarakat di NTB terus semakin luas.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi Kendalikan Lonjakan Inflasi

Berry juga menyebut jika jumlah pengguna QRIS sampai akhir tahun 2023 di NTB sudah mencapai angkap 439.975 user. Sementara pengguna QRIS sampai dengan Februari 2024 naik menjadi 449.321 user. Selanjutnya, untuk nominal transaksi menggunakan QRIS pada Januari hingga Desember 2023 sebesar Rp776,98 miliar. Sementara itu, untuk volume transaksi dari Januari sampai Desember 2023 mencapai 6.098.049.

Adapun, transkasi secara digital di NTB, untuk volume transaksi pada Februari 2024, dengan memanfaatkan layanan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), baik debit maupun kartu kredit sebanyak 6.578.469. Kemudian, untuk layanan transaksi Uang Elektronik (UE), seperti LinkAja, Gopay, AstraPay, Ovo dan lainnya,  sebanyak 1.690.945. Selanjutnya, Real Time Gross Settlement (RTGS) sebanyak 1.156. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebanyak 17.195. dan QRIS sebanyak 2.428.025.

Baca Juga :  BI Proyeksi Inflasi NTB 2023 Dikisaran 3-4 Persen

Secara volume, nilai transaksi pada Februari 2024 untuk APMK sebesar Rp6,4 triliun. UE sebesar Rp213 miliar, RTGS sebesar Rp2,9 triliun, SKNBI sebesar Rp853 miliar dan QRIS sebesar Rp195,65 miliar.

Berry menambahkan, kemudahan bertransaksi dengan layanan QRIS didukung semakin banyaknya merchan QRIS, sehingga pengguna merasakan kemudahan bertransaksi tanpa harus menggunakan uang secara tunai langsung.

“QRIS semakin populer di tengah masyarakat, karena memudahkan transaksi,” terangnya. (luk)

Komentar Anda