Terminal Teluk Nare Segera Dirobohkan

SERBA GUNA: Eks Terminal Teluk Nare yang bakal jadi lokasi pembangunan gedung serba guna. (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Dinas Perhubungan KLU akan membangun sejumlah infrastruktur di Teluk Nare. Mulai dari rest area, gedung serba guna, amfiteater, pusat UMKM dan lainnnya.

“Itu dalam rangka mendukung ekonomi baru. Kalau orang sumpek bisa pergi ke Teluk Nare,” kata Kepala Dinas Perhubungan KLU, Parihin, Rabu (15/2).

Untuk membangun infrastruktur yang lengkap di sana kata dia, pemda membutuhkan anggaran yang cukup besar. Yakni di angka Rp 201 miliar. Dengan anggaran sebesar itu daerah tidak mampu dengan APBD. Melainkan mengharapkan bantuan pemerintah pusat. “Kita bersama Pak Bupati beberapa kali ke pusat. Mudah-mudahan ada titik terangnya,” ucapnya.

Pembangunan infrastruktur di Teluk Nare ini jelasnya tentu akan dibangun secara bertahap. Sebab untuk membangun infrastruktur yang lengkap di sana dengan anggaran yang besar tidak bisa selesai dalam setahun atau dua tahun.

Baca Juga :  Bapeda akan Bentuk Pusat Data

“Butuh waktu yang panjang. Tetapi di tahun 2024 ini harus kita awali. Saat ini kita sedang melakukan penghapusan aset bangunan dulu karena gedung terminal yang rusak itu akan dirobohkan,” ucapnya.

Pada lahan eks terminal itu kata dia bakal dibangun gedung pendopo atau gedung serba guna. Anggarannya sekitar Rp 2 miliar. Saat ini tahapannya masih pada finalisasi desain dan rancangan anggaran belanja dan dalam waktu dekat ditargetkan masuk pelelangan. “Bangunan ini hanya sebagai pemantik. Itu kesepakatan kita dengan pusat. Nanti ada anggaran besar dari pemerintah pusat untuk melanjutkan infrastruktur yang lainnya. Ini terus kita perjuangkan,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembangunan Jalinkar Utara Belum Ada Kejelasan

Terkait status Teluk Nare yang belum resmi menjadi milik pemda, Parihin mengaku itu tidak jadi soal. Sebab hanya menyangkut pengelolaan seperti bongkar muat barang dan orang dari atau ke Teluk Nare.

“Kalau lokasi dan sebagainya sudah jelas itu milik pemda sehingga tidak jadi soal kita mau bangun apa pun di sana. Tetapi untuk lebih maksimalnya kita perjuangkan status itu juga agar pemda bisa menghasilkan PAD dari sana,” pungkasnya. (der)