Perkuat Sinergi Kendalikan Lonjakan Inflasi

achmad-fauzi
Kepala Perwakilan BI NTB Achmad Fauzi

MATARAM – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achmad Fauzi menyebut aktivitas perekonomian NTB pada tahun 2022 ini semakin menggeliat. Terbukti dengan pertumbuhan ekonomi pada Oktober 2022, tumbuh di angka 7,10 persen. Kendati demikian, di tengah pertumbuhan yang tinggi, perlu diwaspadai adalah masih terdapat potensi tekanan inflasi yang cukup tinggi.

“Aktivitas perekonomian telah semakin menggeliat, namun di sisi lain juga masih terdapat potensi kenaikan inflasi cukup tinggi,” kata Achmad Fauzi, kemarin.

Menurut Fauzi, di tengah potensi kenaikan inflasi yang cukup tinggi menghantuai NTB tersebut, maka dibutuhkan sinergi yang kuat satu sama lain dan inovasi untuk menciptakan solusi. Karena pada tahun 2023 mendatang, BI NTB memproyeksi ekonomi NTB akan tumbuh pada kisaran 4,8 sampai dangan 5,6% (yoy) dengan tingkat inflasi yang berpotensi kembali ke rentang target nasional.

Baca Juga :  BI NTB Distribusikan Rp5,421 Miliar Uang Layak Edar di Wilayah 3T

Lebih lanjut Fauzi menyebut, bahwa tantangan perekonomian di Provinsi NTB adalah bagaimana bisa mempertahankan percepatan pemulihan ekonomi di tengah risiko inflasi dan kompleksitas tantangan perekonomian global yang tinggi. Menghadapi tantangan tersebut, BI NTB telah merencanakan sejumlah inisiatif untuk 2023. Seperti  

Pada sektor pertanian, perlu terus didorong pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi biaya (sisi hulu) dan perluasan pasar dan akses pembiayaan (sisi hilir) melalui program Digital Farming dan Onboarding UMKM.

Selanjutnya, optimalisasi daya saing komoditas ekspor non tambang melalui inovasi hilirisasi produk bernilai tambah tinggi. Pemulihan aktivitas ekonomi produktif yang berdimensi masyarakat dan UMKM  secara end to end process. Mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui hebitren dan Masyarakat Ekonomi Syariah.

Baca Juga :  Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil, BI NTB Libatkan Belasan Perbankan

Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui ketersediaan uang rupiah layak edar secara tepat jumlah, kualitas, dan waktu. Peningkatan dan perluasan transaksi menggunakan QRIS melalui edukasi dan user experience yang lebih masif.

Mendorong pertumbuhan kredit yang seimbang dan inklusif pada sektor-sektor prioritas. “Sebagaimana yang diungkapkan oleh Winston Churchill, “Sukses bukan final, kegagalan bukan fatal, Keberanian untuk terus maju adalah yang terpenting.”

Bank Indonesia Siap Bersinergi dan Mendukung Inovasi Guna Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju,” imbuhnya. (luk)

Komentar Anda