Zul-Rohmi Jilid II Kandas? Sambirang: PKS tak Tergantung Rohmi

BALIHO DICABUT: Salah satu baliho Zul-Rohmi Jilid II yang terpasang di Masbagik, Lombok Timur, terlihat sedang dicabut, yang sekaligus menguatkan dugaan kalau paket Zul-Rohmi Jilid II kandas ditengah jalan.(IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Dinamika politik menuju kontestasi di Pilkada NTB berlangsung begitu cepat. Kendati sudah ada pernyataan Ketua Umum PB NWDI, Dr TGB M Zainul Majdi yang merestui paket Zul-Rohmi Jilid II di Pilkada NTB pada 27 November 2024, namun tampaknya itu belum memberikan jaminan terhadap kepastian keberlanjutan Zul-Rohmi berlanjut jilid II.

Buktinya, saat ini banyak beredar video di media sosial (Medsos) terkait penurunan baliho Zul-Rohmi di berbagai lokasi, dan masifnya pemasangan baliho Rohmi-Firin di 10 kabupaten dan kota di NTB.

Menanggapi dinamika politik yang berlangsung tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi mengatakan bahwa PKS sangat menghormati dan menghargai hasil pembicaraan antara TGB dan Dr Zul, terkait keberlanjutan Zul-Rohmi jilid II.
Meski kenyataannya, apa yang disampaikan TGB itu belum diindahkan di internal struktur NWDI terkait keberlanjutan Zul-Rohmi jilid II. “Tapi itu bukan urusan kami. Itu urusan internal teman-teman di NWDI,” kata Anggota DPRD NTB, kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (16/5).

Dia mengatakan, pihaknya mempertahankan Zul-Rohmi jilid II di Pilgub 2024, dengan pertimbangan kesinambungan program yang sudah terlaksana, dan keharmonisan Zul-Rohmi sudah tercipta di periode pertama kepemimpinan di NTB. “Ini yang jadi pertimbangan utama kami mempertahankan Zul-Rohmi jilid II,” ucapnya.

Namun demikian, jika pun duet Zul-Rohmi jilid II tidak bisa dipertahankan lagi di Pilkada NTB 2024, maka hal itu tidak menjadi persoalan bagi PKS. Dia menegaskan bahwa PKS sama sekali tidak tergantung Sitti Rohmi Djallilah sebagai pendamping Zulkiefkimansyah di Pilgub NTB. “Kami tidak tergantung dengan Ibu Rohmi (jadi pendamping Dr Zul di Pilgub NTB, red),” tegas Sambirang.

Dia memastikan bahwa PKS dan Dr Zul sudah sangat siap dengan semua skenario yang ada, termasuk jika harus berhadapan dengan Sitti Rohmi dan pasangan di Pilgub NTB. “Kami siap dengan semua skenario, termasuk jika harus berhadapan Ibu Rohmi,” imbuhnya.

Dia juga memastikan bahwa PKS sudah mempersiapkan berbagai opsi terkait siapa tokoh yang akan menjadi pendamping Dr Zul, diluar Sitti Rohmi. “Diluar Ibu Rohmi, kami sudah siapkan opsi siapa pendamping Dr Zul,” tegasnya.

Menurutnya, ada sejumlah tokoh yang dilirik PKS dan berpeluang menjadi pendamping Dr Zul di Pilgub NTB 2024. Misalnya mantan Bupati Lombok Timur dua periode HM Sukiman Azmy, mantan Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Kadispora Lombok Timur Asrul Sani dan sederat tokoh lainnya.
Baginya, relatif masih cukup waktu tersedia bagi PKS untuk mencari tokoh pendamping bagi Dr Zul diluar Sitti Rohmi. “Jika pun Zul-Rohmi tidak berlanjut, kami masih ada waktu mencari pendamping bagi Dr Zul,” imbuh pria asal Sumbawa tersebut.
Sementara itu, menanggapi beredarnya video penurunan baliho Zul-Rohmi Jilid II di berbagai lokasi di kabupaten dan kota NTB. Kader NWDI yang juga Wakil Ketua DPW Partai Perindo NTB, Samsul Qomar mengatakan sangat mungkin ada pihak yang sedang memainkan politik playing victim, sehingga memunculkan kesan mereka sebagai pihak yang terdzolimi dan tersakiti.
Namun dia enggan menyebutkan pihak mana yang dimaksud tersebut. “Bisa saja mereka yang buat sendiri, pasang sendiri dan sekarang cabut atau turunkan sendiri,” ujar Qomar.

Qomar juga menegaskan, sejauh ini di internal NWDI dan Partai Perindo, aspirasi dan kehendak kader maupun pengurus tetap pada opsi semula, yakni Sitti Rohmi Djalillah maju sebagai calon gubernur (Cagub) dan bukan calon wakil gubernur (Cawagub) NTB di Pilgub. “Hal itu sejauh ini sama sekali tidak berubah. Sejauh ini opsi tetap, yakni Ibu Rohmi maju sebagai calon gubernur,” tegasnya.

Penegasan serupa juga disampaikan Sekretaris DPW Perindo NTB, M Nashib Ikroman, menurutnya pertemuan antara Ketua Umum PB NWDI, TGB Dr Muhammad Zainul Majdi, dan Zulkieflimansyah, adalah pertemuan sebagai sahabat.

Pihaknya menyatakan bahwa jajaran pengurus DPW Perindo NTB tetap menghendaki Sitti Rohmi Djalilah yang menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah Partai Perindo NTB, menjadi calon gubernur (Cagub) NTB, dan Rohmi juga telah mendaftar di dua partai, yaitu PKB dan PPP.

“Kalau saya melihat, sepertinya Pak Zul menemui TGB itu untuk minta doa. Sebagai sahabat, tentu saja didoakan. Kalau yang lain juga minta doa, pasti juga didoakan (TGB),” kata Acip, sapaan akrabnya, Kamis kemarin (16/5).

Menurut Acip, dorongan untuk Rohmi “naik kelas” menjadi Bacagub, bukan lagi Bacawagub di Pilgub NTB 2024, dipastikan merupakan aspirasi dan sikap pengurus, serta kader Perindo. Hal ini sejalan dengan aspirasi dan dorongan pengurus NWDI di semua wilayah di Provinsi NTB.

Menimbang itu, dia tidak terlalu merespons pertemuan antara Zulkieflimansyah dan TGB Muhammad Zainul Majdi. “Perindo hanya memprioritaskan Rohmi maju sebagai calon gubernur. Saya tegaskan Ummi Rohmi tidak lagi nomor dua, tapi nomor satu untuk maju di Pilgub NTB 2024. Dan pertemuan Zulkieflimansyah dan Syekh Tuan Guru Bajang (TGB) adalah pertemuan antara sahabat,” tegas Acip.

Menurut pandangannya, hubungan TGB selaku Ketua Harian DPP Perindo dengan Zulkieflimansyah adalah sahabat karib. Terkait video beredar yang menyebutkan TGB mendukung Zulkieflimansyah dan Rohmi di Pilgub, dinilai hanya upaya Zulkieflimansyah membuat konten video.

Sebab, saat ini Zulkieflimansyah memang senang bermain media sosial, mulai Facebook dan Instagram.
“Unggahan Pak Zulkieflimansyah dengan Tuan Guru Bajang adalah cara beliau (Zulkieflimansyah) mencari cuan, dengan rutin mengunggah video di FB Pro dan kanal media sosial lainnya,” kelakarnya. (yan)

Komentar Anda