Baru Dibangun, Langsung Retak Digoyang Gempa

RETAK : Gedung baru Kantor Kelurahan Mayura retak setelah digoyang bermagnitudo 5,5 Selasa kemarin. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Gempa berkekuatan magnitudo 5,5 membuat kantor baru Kelurahan Mayura yang baru beberapa bulan ditempati retak di bagian tiang dan tembok. Dari informasi beberapa bangunan yang mengalami rusak akibat gempa magnitudo 5,5 hanya satu bangunan. Sedangkan rumah warga belum ada laporan yang masuk ke BPBD Kota Mataram.

Kabid Rekontruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Mataram, H Mazhur mengatakan, untuk kerusakan masih didata di masing-masing kelurahan yang baru masuk informasi satu gedung kantor kelurahan Mayura yang mengalami kerusakan retak. ‘’Sedang diperiksa olem tim dari Dinas PUPR dan BPBD terkait dengan kerusakan,’’ katanya kepada Radar Lombok, Rabu (15/5).

Kodisi gedung baru kelurahan Mayura di jalan Selaparang, Lingkungan Negara Sakah terlihat banyak kerusakan. Dari tembok maupun tiang-tiang utama penyanggah bangunan banyak retak. Seperti diketahui, proyek gedung baru ini dikerjakan tahun 2023 lalu dengan uang APBD Kota Mataram rampung pada akhir Desember. Kantor kelurahan Mayura dikerjakan oleh CV Agro Jaya Mandiri dengan nilai kontrak Rp 938 juta dari pagu anggaran Rp 998 juta.

Sementara itu, beberapa ruangan masih ada yang belum tuntas dikerjakan. Seperti tembok masih ada yang terlihat batu bata, sehingga membuat retakan akibat gempa semakin terlihat. Para pengawai setempat nampak khawatir karena kondisi dari tembok yang retak akibat gempa.

Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram H Muhtar mengatakan, untuk kondisi bangunan harus diperhatikan. Apalagi kelurahan salah satu pelayanan pertama di tingkat bawah, karena gedung masih baru tentunya masih ada tanggung jawab dari rekanan setempat. ‘’Kita harapkan masih bisa diperbaiki rekanan, karena ini beberapa bulan lalu ditempati. Kita harapkan segera diperbaiki,’’ katanya.

Bencana alam seperti gempa bumi sudah kerap terjadi dari tahun 2018 menjadi pembelajaran penting. Untuk menjaga kualitas bangunan yang betul-betul memiliki standar tahan gempa. ‘’Jangan sampai kantor baru, kualitas pengerjaan diragukan, Dinas PUPR harus melakukan kroscek terhadap hasil pekerjaan ini,’’ ujarnya.

Selain itu, rumah-rumah warga juga harus dipantau kondisinya serta memperluas pemantuan sehingga warga betul-betul diberikan pelayanan baik. Karena masih banyak warga yang belum tersentuh, meski mereka menyampaikan laporan terkait dengan kerusakan. ‘’Kita harapkan semua terbuka dan masyarakat betul-betul dilayani, apalagi soal rumah kebutuhan utama bagi masyarakat,’’ pungkasnya. (dir)

Komentar Anda