Amburadul, Dewan Minta Pasar Renteng Diredesain

PERLU REDESAIN: Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, HM Mayuki meminta agar pasar Renteng diredesain karena keberadaanya tidak efektif. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah meminta agar pemkab segera membenahi pasar Renteng Kecamatan Praya. Pasalnya, kondisi pasar ini membuat para pedagang ogah menempati lapak atau kios yang sudah dibangun. Hal ini kemudian berdampak terhadap tidak maksimalnya pendapatan asli daerah (PAD) dari pasar tersebut.

Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah, HM Mayuki mengatakan, keberadaan pasar Renteng yang amburadul ini tidak terlepas dari tidak dilibatkannya berbagai pihak dalam mendesain pasar itu. Meski anggaran dari pemerintah pusat, namun seharusnya desain pasar itu harus dilihat juga dari sisi atau keinginan pedagang dan masyarakat. “Sekarang banyak los atau lapak di pasar Renteng ini yang tidak dipakai akibat mengacu pada sistem yang ada di pusat. Seharusnya pasar tradisional itu tidak bisa desain seperti pasar Renteng ini, makanya pedagang menjadi malas untuk menempati. Makanya kita minta untuk segera dilakukan redesain,” ungkap HM Mayuki, Kamis (16/5).

Baca Juga :  Barisan Muda NU Dorong Pasangan Pathul-Idham

Menurutnya, pasar Renteng seharusnya didesain bukan dengan pola pasar tertutup tapi harus tetap mengedepankan sisi tradisional. Jika pasar Renteng ini dibiarkan desainnya seperti sekarang ini, maka pihaknya meyakini sampai kapanpun para pedagang tidak akan mau menempati lapak yang mereka sediakan. “Imbasnya PAD kita dari pasar Renteng tidak pernah mencapai target. Jauh lebih tinggi pada saat pasar Renteng desainnya kayak dulu. Karakter masyarakat kita yang masih tradisional, maka tidak akan mau jika situasi pasar terlihat tertutup. Jadi betul sisi bangunan masih bagus tapi kalau tidak ada manfaat juga percuma, makanya kita sarankan redesain ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Pengurus Ponpes Darul Aminin Aikmual Tuntut Keadilan

Politisi PPP ini menegaskan, dengan tidak maksimalnya desain pasar Renteng ini maka menjadi tidak seimbang apa yang sudah dikeluarkan pemerintah dengan apa yang menjadi pemasukan. Maka pihaknya berharap agar pemkab mendengar aspirasi rakyat untuk bisa membenahi keberadaan pasar renteng ini. “Boleh saja dinas beranggapan tidak melakukan redesain karena anggaran tapi ini keinginan masyarakat. Bahkan beberapa kali kita terima keluhan masyarakat terkait pasar Renteng yang ingin dijebol. Sekarang ini pasar renteng menjadi pasar paling amburadur, maka tolong dengar pedagang pasar demi kenyamanan pihak pedagang dan pembeli,” tegasnya. (met)