MATARAM – Runtuhhnya nilai tukar dollar terhadap Rupiah yang semakin keok diangka Rp 15.200 /USD dinilai tak terlalu berpengaruh terhadap harga kedelai impor. Bahkan harga kedelai impor masih lebih murah dibandingkan dengan kedelai lokal.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdad) Provinsi NTB  Hj Putu Selly Andayani, mengklaim pelaku UMKM tahu tempe tidak terpengaruh dengan nilai tukar rupiah yang masih tidak stabil.
BACA JUGA:Â Ekspor Ikan Beku Mulai Jadi Andalan NTB
“Tidak ada pengaruh dollar terhadap kenaikan harga kedelai. Buktinya harga kedelai lokal lebih mahal,” ujar Selly Andayani, Sabtu (20/10).
Selly menyebut untuk harga kedelai impor sekitar Rp 10 ribu /kg dan untuk kedelai lokal Rp 12 ribu /kg. Dengan harga nilai tukar dollar naik, tak ada pengusaha tempe maupun tahu mengeluhkan hal tersebut. meskipun harga naik, namun tidak di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Kan ada HET kedelainya, jadi tidak tinggi naiknya. Tidak ada yang teriak dengan harganya dan tidak ada perubahan juga,” terangnya.
Sementara itu perajin tempe dan tahu di Kekalik,  Yasir mengaku menggunakan kedelai impor untuk bahan bakunya. Dikarenakan kualitas kedelai impor lebih bagus dibandingkan dengan kedelai lokal.
“Kedelai lokal itu sedikit kotor terus kecil-kecil juga bijinya, makanya pakai kedelai impor yang besar-besar,” terangnya.
Meskipun nilai tukar dollar terhadap rupiah melemah, tetap menggunakan kedelai impor. Namun untuk ukurannya sedikit dikurangi dan panjang dari tempe, sedangkan untuk tahu masih ukuran yang sama. Karena tempe lebih banyak pakai kedelainya dari pada buat tahu. Jadi yang tempe itu cuma dimainin di ukurannya saja.
BACA JUGA:Â Harga Bawang Merah dan Cabai Mulai Normal
Hal senada juga diakui Rahma, yang menggunakan kedelai impor. Karena lebih murah harganya dibanding dengan lokal dan hasil tempenya lebih bagus. Untuk harganya, bervariasi mulai dari Rp 4000 /bungkus  hingga Rp 5000/ bungkus.
“Besaran sedikit harganya Rp 5000 /bungkus kalau yang kecil Rp 4000 /bungkus. Harganya tetap cuma ukurannya yang disesuaikan,” pungkasnya. (cr-dev)