Cerita Para Pemilik Kos-kosan di Kota Mataram

Mahasiswa Mulai Pilih Kos-kosan Pinggiran Kota

Kos-kosan di Kota Mataram
MULAI FULL: Menjelang penerimaan mahasiswa baru, kos-kosan di Kota Mataram mulai kebanjiran penghuni. (Sudir/Radar Lombok)

Keberadaan kos-kosan di Kota Mataram menjadi salah satu ladang usaha. Bisnis menjanjikan ini mulai banyak dilakoni kalangan pengusaha. Tidak hanya di dekat kampus, namun para penghuni mulai banyak mengejar di pinggiran Kota Mataram.


SUDIRMAN-MATARAM


KOTA Mataram merupakan salah satu kota tujuan menimba ilmu di Provinsi NTB. Kota ini juga kereap dijadikan sasaran menimba ilmu oleh para pelajar dari luar NTB lantaran pilihan tempat belajar seperti kampus dan sekolah relatif memadai.

Tahun 1999 sampai tahun 2006, mungkin kawasan yang dikenal daerah kos-kosan hanya sekitaran Dasan Agung, Kekalik dan Gomong. Tapi saat ini, bisnis ini mulai ke pinggiran Kota Mataram.

Salah satu pengusaha kos-kosan Baiq Agustina  Widyawati mengatakan, sejak beberapa tahun silam jumlah penghuni kosnya bisa bertambah. Kalangan mahasiswa baru sudah mulai banyak memilih kos-kosan yang ada di tempat nyaman dan tidak padat.

Baca Juga :  Usai Buka Puasa, Penghuni Kos Dirampok

BACA JUGA: Mengenal Produk Pipet Bambu Produksi KWT Insan Mandiri

‘’Sekarang sudah banyak yang mulai ke daerah pinggiran kota dengan akses cepat,’’ katanya, kepada Radar Lombok, Minggu kemarin, (16/6).

Kos-kosan satu lantai miliknya yang terletak di Lingkungan Pesongoran, komplek Perumahan BPD block C nomor 12 ini  tampak sudah diboking full para mahasiswa baru. Harga dibandrol dengan Rp 300 ribu per bulan. Banyak kalangan mahasiswa yang sudah mulai memilih bulanan ketimbangan tahunan.

Pemiliki kos-kosan dengan puluhan kamar ini mengaku sudah beberapa tahun ini melakoni bisnis kos-kosan. Awalnya, ia hanya membuka beberapa kamar saja, belakangan berkembang menjadi puluhan kamar.

BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Produksi Tuak Manis Bubuk Petani Aren Loteng

Ia mengaku bisnis ini cukup menjanjikan dan bisa menambah pendapatan dan sebagai investasi menjelang pensiun. Harga yang diberikan cukup murah-meriah. Ada juga kelas, kalau yang full dengan fasilitas bisa Rp 500 per bulan, seperti dapur maupun AC dan TV.

Baca Juga :  Usai Buka Puasa, Penghuni Kos Dirampok

Kalangan mahasiswa banyak datang dari Sumbawa, Bima, Dompu, Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah.  Mereka kuliah di tengah Kota Mataram, seperti Universitas Mataram, UMM, IKIP Mataram.

Pengusaha kos lainnya, Muhammad, di Lingkungan Karang Anyar menyebutkan, selama 10 tahun menggandrungi bisnis kos-kosan di daerah pinggiran kota Mataram. Namun demikian, peminatnya cukup banyak.

Ada 25 kamar kos-kosan setiap tahun selalu terisi kalangan mahasiswa baru, maupun pekerja di Kota Mataram. ‘’Setiap tahun, kalau sistem tidak bulanan tapi satu tahun dengan uang sewa Rp 3 juta sampai 6 juta setahun,’’ singkatnya. (*)

Komentar Anda