BOS belum Cair, Ratusan Kepala Madrasah Protes

RICUH : Ratusan kepala madrasah ricuh di kantor Bank Mandiri Selong karena Ddana BOS tak kunjung dicairkan. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Ratusan  kepala madrasah mendatangi Bank Mandiri KCP Selong Senin (3/4). Mereka meminta pencarian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dipersulit. Sebab sampai saat ini dana BOS untuk madrasah tidak kunjung bisa dicairkan.

Salah seorang kepala madrasah, Kamaruzzaman, menyampaikan dana BOS madrasah tidak bisa dicairkan.  Para Kamad sudah dua kali diminta datang ulang, karena belum ditetapkannya jadwal untuk pencairan dana BOS.”Sudah dua kali kami disuruh bolak balik dengan alasan belum ditetapkannya jadwal pencairan,” kesalnya.

Menurutnya pencairan dana BOS untuk madrasah pada tahun 2023 ini cukup dengan menunjukkan bukti upload berkas dan bukti penerimaan dana BOS di portal BOS dan dana BOS sudah bisa dicairkan.  Tapi kenapa dana tersebut sampai sekarang tak kunjung dicairkan. Pihak bank dicurigai sengaja mempersulit pencairan.”Ada apa ini, kami sudah bolak balik beberapa kali tapi dana ini tidak kunjung cair-cair,” kesalnya.

Baca Juga :  Aplikasi “BAKSO” Diapresiasi Pusat

Persoalan  tersebut imbuh dia tidak hanya terjadi sekarang ini saja. Tahun 2022 lalu Bank Mandiri juga tidak menyalurkan dana sesuai jadwal yang telah ditentukan. Terutama ketika pencairan dana Bantuan Program Indonesia Pintar (BIP) untuk para siswa. “ Kami bawa siswa/siswi bolak balik, tapi tetap saja tidak dicairkan kami disuruh balik dengan alasan yang beragam. Untuk itu kami menduga ada permainan di Bank Mandiri ini. Atau mungkin uangnya ditimbun sehingga uangnya tidak bisa dicairkan berhari-hari bahkan berbulan-bulan,” ungkapnya.

Sementara itu Supervisor Bank Mandiri KCP Selong Desi Trimursari mengatakan  bahwa data para penerima saat ini sudah ada. Namun terkait jadwal pencairan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kemenag Lombok Timur.”Kalau datanya sudah ada, kami sedang komunikasikan jadwalnya dengan Kemenag karena ini merupakan pencairan pertama di tahun ini. Tahun lalu juga kami buatkan jadwal,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kandang tak Berizin Ditutup

Ia menyebut persoalan ini hanyalah miskomunikasi antara Kemenag, kepala madrasah dan pihak bank. Apalagi  jumlah madrasah yang akan dilayani cukup banyak sehingga tidak bisa dilayani satu hari. Belum lagi di waktu bersamaan pihaknya juga sedang  melakukan pencairan  gaji dan operasional Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).” Perhari kita hanya melayani sekitar 15 orang untuk BOS, hingga maksimal 3 sampai 4 hari agar tidak penuh,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda