TANJUNG–Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendapatkan anggaran Rp 1 miliar pada 2021. Namun di tengah jalan terjadi refocusing anggaran, sehingga tersisa Rp 300 juta. Kendati demikian, KONI tetap menyediakan bonus seadanya untuk atlet yang dikirim ke PON Papua.
“Ada dua atlet atletik yang dikirim dari KLU yaitu Sudirman Hadi dan Lalu Zohri. Di mana Zohri menargetkan tiga emas pada lari 100 meter, 200 meter, dan 4×100 meter. Sedangkan Sudirman menargetkan satu emas di lari 4×100 meter,” ungkap Ketua KONI KLU Burhan M Nur kepada Radar Lombok, Senin (4/10).
Seperti apa hasilnya, tentu masih menunggu laga yang akan diikuti kedua atlet itu. Namun pihaknya yakin, keduanya akan mampu meraih medali. Apalagi keduanya sudah kaliber atlet internasional. “Kita sekarang masih menunggu seperti apa hasilnya,” ujar Wakil Ketua DPRD KLU ini.
Terkait kegagalan Zohri pada olimpiade beberapa waktu lalu, bukan berarti akan gagal di PON Papua. Zohri kata Burhan, masih memiliki masa depan yang panjang di bidang atletik dengan usianya yang masih muda. Begitu juga dengan Sudirmann Hadi. Sehingga keduanya juga tetap dipercaya dan diutus oleh NTB untuk mengikuti PON Papua.
Namun demikian, dengan sudah menjadi pelari dunia, tentu tidak boleh meremehkan PON, harus tetap semangat dan berlatih. “Kita tetap memberikan semangat kepada Zohri, dan atlet lainnya di situasi seperti ini,” ucapnya.
Adapun bentuk apresiasi nanti berupa bonus yang dikomunikasikan dengan KONI NTB.
Ia berharap dari situasi sekarang mampu melahirkan atlet-atlet yang tidak terduga, seperti halnya atletik. KLU diketahui tak punya lapangan atletik, namun, mampu melahirkan perlari dunia. “Meskipun kita tidak ada event selama dua tahun, kita harap muncul atlet yang tidak kita duga-duga, seperti halnya Zohri dan Sudirman,” harapnya. (flo)
