Kapolda Janji Tindak Tegas Calo Penerimaan Polri

DISUMPAH: Panitia dan pengawas penerima anggota Polri tahun 2024 disumpah. (ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Penerimaan anggota Polri tahun 2024 telah dibuka. Keberadaan calo yang menjanjikan bisa meluluskan peserta menjadi atensi. Kapolda NTB Irjen Pol Raden Umar Faroq menegaskan akan menindak para calo tersebut. Pasalnya, rekrutmen anggota Kepolisian dilakukan secara gratis.

“Apabila para orang tua atau wali peserta yang menemukan, ada (calo) yang mendatangi dan menjanjikan bisa membantu untuk meluluskan (sebagai anggota Polisi), silakan laporkan ke saya, laporkan ke Irwasda dan Karo SDM,” tegas Umar Faroq usai penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah terhadap panitia penerimaan anggota Polri tahun 2024, Jumat (19/4).

Baca Juga :  Kasus Pungli Pasar ACC, Mantan Bendahara Disdag Mengaku Tanda Tangannya Dipalsukan

Para calo tersebut akan ditindak tegas karena termasuk perbuatan tindak pidana, baik calo tersebut dari kalangan Polri sendiri maupun masyarakat umum dan lainnya. “Kalau memang ada anggota Polisi yang melalukan seperti itu kita tindak tegas, itu pidana. Saya tidak ingin di NTB ini ada oknum-oknum seperti itu. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu di NTB, kalaupun itu terjadi, saya akan tindak tegas,” katanya.

Dikatakan, penerimaan anggota Polri tahun 2024 harus dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). “Jadi, kalau itu tidak dilaksanakan bagaimana Polisi ke depannya. Kita tidak bisa membayangkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Asusila dengan Terlapor dr. Jack Dihentikan

Dalam penerimaan anggota Polri dari tahun ke tahun, selalu ada perbaikan yang dilakukan, baik di luar Kepolisian maupun di internal Kepolisian. Hal itu untuk menghindari adanya oknum-oknum yang memanfaatkan situasi.

Jika dalam proses rekrutmen bisa dilakukan dengan uang, maka yang bisa menjadi anggota Polisi hanyalah orang kaya. “Tapi bagaimana mental kepribadiannya, kejiwaannya, tingkat profesionalnya nanti jika sudah menjadi anggota Kepolisian,” sebutnya.

Menghindari yang tidak diinginkan, pengawasan dalam rekrutmen dilakukan secara berlapis. (sid)

Komentar Anda