Waspadai Dampak El Nino

Ilustrasi.

MATARAM – Meski saat ini hujan masih mengguyur wilayah NTB, namun El nino mengancam wilayah NTB.

El nino  adalah perubahan iklim akibat  fenomena panasnya permukaan air laut di Samudera Pasifik.  El nino menyebabkan menurunnya curah hujan dan berdampak terjadinya musim kemarau yang sangat kering. Hal ini patut diwaspadai oleh semua pihak agar tidak terjadi gagal panen yang akan merugikan petani itu sendiri.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat, Wakodim mengatakan, sepanjang tahun 2016 lalu Provinsi NTB tidak terkena elnino. Namun berbeda halnya pada tahun. 2017 ini. "Diprediksi El nino terjadi pada pada bulan Juni," ungkap Wakodim kemarin.

[postingan number=3 tag=”cuaca”]

Pada tahun 2016 lalu, NTB sendiri mengalami La nina. Hal itulah yang membuat hujan turun sepanjang tahun. Akibatnya, terjadi sebuah pola yang membuat siklus musim kemarau akan terjadi mulai akhir Maret hingga bulan Mei 2017. Namun kemarau yang terjadi pada rentang waktu tersebut tergolong normal.

Baca Juga :  Lombok Dilanda Sirkulasi "Eddy"

Ditegaskan, setelah kemarau maka pada bulan Juni akan terjadi El nino. Petani harus mewaspadai masalah ini agar tidak gagal penen. Mengingat, El nino akan memengaruhi tanaman petani “Patuhi petunjuk tanam, agar tidak gagal panen akibat El nino,” ujar Wakodim.

Prediksi akan terjadinya El nino dipastikan mendekati kebenaran. Hal tersebut disebabkan adanya radar cuaca di Lombok Tengah dan Bima. "Prediksi kita hampir akurat, gak akan meleset jauh. Apalagi soal anomali kan tidak sulit diukur," katanya.

Terpisah, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin saat dimintai tanggapannya terkait ancaman El nino, akan menjadikan masalah tersebut sebagai perhatian. Semua pihak diminta untuk mempersiapkan diri dengan baik jika nantinya terjadi Elnino seperti yang diprediksi.

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Satu Nelayan Hanyut

Kepada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait, diminta untuk melakukan antisipasi sedini mungkin. Jangan sampai setelah El nino terjadi, baru bergerak membantu para petani. "Saya akan minta Dinas Pertanian untuk segera lakukan langkah-langkah antisipasi," ujar Wagub.

Meskipun begitu, politisi partai Nasdem ini tetap yakin produksi beras NTB akan surplus. Hal itulah yang harus dilakukan SKPD terkait untuk mengamankan jumlah produksi tahun ini. "Kita yakin tetap surplus, produksi kita tahun lalu 2,5 juta ton. Tinggal bagaimana kemampuan Bulog dalam menyerap hasil produksi itu yang penting," katanya.

Selain itu, Pemprov NTB memiliki program asuransi pertanian. Asuransi tersebut diberikan kepada para petani jika mengalami gagal panen. "Saya lupa angkanya, tapi yang jelas ada asuransi pertanian dan juga asuransi untuk nelayan," sebut Wagub. (zwr)

Komentar Anda