Warga NTB Diimbau Jaga Kesatuan Bangsa

HL Suhaimi Ismy (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Anggota DPD RI Dapil NTB, HL Suhaimi Ismy kembali mengimbau kepada seluruh warga NTB, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Imbauan disampaikan Suhaimi saat silaturrahmi dan sosialisasi tentang Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika di Aula Kemenag Lombok Tengah, kemarin (23/11). Suhaimi mengungkapkan, silaturrahmi dan sosialisasi menjadi sangat penting dan urgen saat ini. Hal ini mengingat situasi perpolitikan di Indonesia sedang diuji dengan sebuah masalah. Yakni, dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam persoalan ini, Suhaimi mengimbau kepada semua masyarakat NTB khususnya, agar tetap menjaga kesatuan dan persatuan. Jangan sampai dipecah belah oleh isu sesat dan menyesatkan. ‘’Terutama soal masalah dugaan penistaan agama ini oleh Ahok, kita serahkan semuanya ke proses hukum yang berlaku,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Masyarakat Diimbau Jaga Kondusifitas Desa

Suhaimi menegaskan, jangan sampai umat maupun masyarakat NTB ikut terprovokasi keadaan dan isu yang menggelinding bebas liar sekarang ini. Apalagi sampai mengkait-kaitkan antara agama yang satu dengan lainnya. Masalah ini murni masalah antara umat Islam dan Ahok pribadi. ‘’Bukan agamanya Pak Ahok. Jadi jangan sampai dikait-kaitkan,’’ tegasnya.

Untuk itu, Suhaimi kembali mendorong aparat penegak hukum menegakkan keadilan. Hal ini untuk menyelamatkan kesatuan dan keutuhan bangsa. Jangan sampai karena perbuatan satu orang kemudian berimbas pada negara ini. ‘’Kita minta aparat kepolisian memproses secepatnya. Jangan diperlambat, bila perlu dua minggu harus sudah tuntas,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Mohan : Jaga Ketertiban Selama Puasa

Sekali lagi, imbuh mantan Kemenag NTB ini, warga NTB harus bisa menahan diri dalam hal ini. Mereka harus tetap mengedepankan etika dan moral dalam segala hal. Umat Islam boleh saja marah, tetapi kemarahanya harus beralasan. Terutama dalam melihat kasus Ahok yang kemudian merembet menjadi isu politik nasional. ‘’Warga NTB harus tetap mengedepankan etika dan moral dalam bentuk apapun,’’ tutupnya. (cr-ap)

Komentar Anda