Tranform Gelar Workshop P2SP Bersama Tiga Desa di Lotim

WORKSHOP: Manager Operasional Transform NTB, M. Mukhtar, saat memandu para peserta workshop P2SP di Desa Padamara, Lotim, Jum’at lalu. (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Lembaga Transform NTB, didukung PT HM Sampoerna tbk, menggelar kegiatan workshop Pemetaan Potensi dan Singkronisasi Program P2SP dengan tiga Pemerintah Desa (Pemdes) di Lotim. Masing-masing yakni Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Padamara dan Jantuk, Kecamatan Sukamulia. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dari Kamis hingga Sabtu lalu (14/1), diikuti oleh Pemdes dan lembaga desa, Kadus, tokoh pemuda dan para kader, serta anggota PKK.

Workshop ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap kegiatan usaha masyarakat di tiga desa tersebut yang sedang berjalan, dan sebelumnya telah dilaksanakan. Sekaligus memetakan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya dari desa melalui program PNPM.

Dimana bila kemudian program yang diadakan telah gagal, tidak perlu dilanjutkan. Sekaligus memetakan berbagai masalah yang telah dihadapi, sehingga sampai gagal. Sekaligus pemetaan menggali yang potensisal dilakukan memungkinkan berhasil diluar yang telah dilakukan.

[postingan number=3 tag=”workshop”]

Dalam pemetaan ini nantinya akan mengambil jenis usaha dan kegiatan dengan kategori produk banyak diperlukan masyarakat, potensi pasar tinggi, dan resiko rendah, serta gampang dilakukan secara personal, dan bukan kelompok. “Sasaran program ini adalah pada personal dan bukan kelompok,” kata Manager Program Transform NTB, M. Mukhtar.

Karena kegiatan ini bersifat personal, maka nantinya orang yang akan dipilih untuk melaksanakan kegiatan ini tentu yang memiliki motivasi dan semangat untuk berhasil.

Baca Juga :  Refleksi Akhir Tahun, Demokrat Gelar Workshop

Dari hasil workshop pemetaan di tiga desa tersebut, fokus pada usaha ketrampilan pembuatan tahu tempe, es krim, telur asin, kompos, beberapa jajanan lain, serta pemanfaatan pekarangan. Dari beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, nantinya sebagian dilaksanakan oleh pemerintah desa, dan sebagiannya lagi oleh Transform.

Seperti di Desa Kabar, dari tujuh kegiatan usaha yang akan dilaksanakan, lima diantaranya akan dilaksanakan oleh Transform, dan dua kegiatan oleh Pemdes, yang nantinya akan didukung oleh ADD. “Program ini bertujuan bagi upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan ADD di desa,” terangnya.

Lembaga Transform yang didukung sepenuhnya oleh PT HM Syampoerna tbk ini telah lama melaksanakan berbagai program di beberapa kecamatan di Lotim, yang merupakan wilayah binaan lembaga ini. Kegiatan betujuan bagi pemberdayaan perempuan petani dan buruh tani tembakau.

Dalam program terbarunya, Transform akan memfasilitasi pembentukan kelembagaan di tiga desa tersebut, sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat desa untuk dapat mewujudkan perbaikan ekonomi, SDM dan kesehatan keluarga melalui lembaga yang dinamakan Community Learning Groups (CLG).

“CLG ini nantinya merupakan lembaga yang mandiri, dan terdiri dari unsur dari masyarakat sendiri yang memiliki komitmen kuat untuk bekerja melakukan perubahan di desa, sehingga program pemberdayaan nantinya akan dapat berhasil,” paparnya.

Baca Juga :  STMIK Bumi Gora Mataram Gelar Comic Amaze

Orang-orang yang memegang amanah sebagai anggota CLG ini nantinya merupakan orang-orang yang memiliki kepedulian sosial yang siap diajak memikirkan, merencanakan, dan menggerakkan pengembangan kapasitas masyarakat desa.

Para anggota CLG ini nantinya juga diberikan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan tata kelola kelembagaan, dasar-dasar fasilitator, pengembangan ekonomi produktif dan pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan kesehatan keluarga dan sosialisasi prinsip-prinsip agricultural labor practices. “Mereka nantinya akan belajar bersama secara reguler selama tujuh bulan,” jelasnya.

Kegiatan akan fokus pada materi pengembangan ekonomi yang telah dirumuskan bersama dalam workshop yang telah dilaksanakan tersebut. Dimana teknis belajar dilakukan melalui pelatihan secara terstruktur (melibatkan pelatih profesional).

Selanjutnya CLG akan menindaklanjuti hasi pelatihan melalui praktik-praktik secara mandiri dalam kelompok CLG untuk menerapkan dan mengajak semua warga yang berminat untuk membagi pengetahuan dan ketrampilan.

Setelah tujuh bulan dan CLG, kemudian akan menjadi lembaga mandiri dan tidak lagi didampingi. Melainkan CLG akan menjadi lembaga yang akan mengawal setiap kegiatan di desa tersebut, guna memajukan masyarakat. Adapun degan pemerintah desa, CLG akan terus membangun kerjasama, mengingat sasaran dari program ini adalah pemberdayaan dana desa bagi kegiatan kemakmuran masyarakatnya. (lal/adv)

Komentar Anda