Stok Pupuk Subsidi Menipis

Sahri (Dok/Radar Lombok )

SELONG – Alokasi pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah setiap tahun berkurang.  Kondisi ini menyebabkan stok pupuk subsidi yang tersedia tidak sebanding dengan kebutuhan petani. Kalaupun petani menggunakan pupuk non subsidi, harganya mahal.

Di tengah keterbatasan pupuk subsidi ini para petani di Lombok Timur diminta beralih ke pupuk organik. Langkah ini dianggap paling tepat supaya petani tidak selamanya bergantung dengan pupuk subsidi ini. Selain murah dan juga mudah didapat, pupuk organik ini juga tidak kalah bagusnya  pertumbuhan tanaman.” Pupuk subsidi, non subsidi maupun organik ini memang kewenangan pusat. Yang jelas kita mengajukan sesuai dengan kebutuhan petani, tapi jatah yang turun dan setujui oleh pusat itu memang kurang,” kata Kadis Pertanian Lombok Timur, Sahri.

Baca Juga :  Solok Sanjung Pengelolaan Keuangan Pemkab Lotim

Berdasarkan kebutuhan dalam  RDKK, kebutuhan pupuk subsidi  petani di Lombok Timur terdiri dari pupuk urea 37.407 ton, NPK 52. 408 ton, NPK formula 259 ton. Dari jumlah kebutuhan tersebut yang dialokasikan oleh pemerintah pusat untuk pupuk Urea Lombok Timur hanya diberikan 17. 961 ton, NPK dari kebutuhan 52.408  ton yang diberikan hanya 5.848 ton, sedangkan NPK Formula kuota yang diberikan yaitu hanya 275 ton.”Masih banyak kekurangan kita untuk pupuk bersubsidi ini,” tegas Sahri.

Baca Juga :  IPG Lotim di Posisi ke-6

Di tengah keterbatasan pupuk subsidi ini imbuh dia salah satu alternatif yang paling mudah dan tidak terlalu membebani para petani adalah menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik ini selain digunakan untuk tanaman, juga berfungsi untuk memperbaiki struktur lahan.” Ada dua keuntungan menggunakan pupuk organik. Penggunaan awal untuk pupuk organik itu tinggi, tapi lama-lama semakin kurang. Beda halnya dengan pupuk non organik, penggunaan awal rendah tapi lama- kelamaan semakin tinggi,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda