SELONG – Pemkab Solok Provinsi Sumatera Barat tertarik mengadopsi sistem pengelolaan keuangan Pemkab Lombok Timur. Terlebih lagi kondisi geografis yang hampir mirip. Untuk itu Pemkab Solok harus belajar banyak dari Lombok Timur. Mulai dari peningkatan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pariwisata serta pengelola sistem keuangan hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat.” Sistem pengelolaan keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lombok Timur sangat baik meski satuan besaran berbeda dibanding Kabupaten Solok,” kata Sekda Solok, Medison.
Pemkab Solok akan mengadopsi beberapa sistem aturan terkait dengan pengelolaan keuangan daerah. “Besaran APBD Kabupaten Solok mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan Lombok Timur hampir Rp 3 triliun. Tapi, formatnya hampir sama,” imbuh Medison
Selain itu, Medison juga bakal menerapkan tata kelola PAD terutama pada galian C. Berbeda di Kabupaten Solok, pemasukan dari retribusi galian C di Kabupaten Lotim jauh lebih besar. Hal itu terlihat dari keberadaan pos-pos retribusi yang ditempatkan di sejumlah perbatasan. Hanya saja, di Kabupaten Solok pos retribusi ditempatkan di lokasi tambang. Sehingga pendapatan daerah jumlahnya sangat kecil berkisar antara Rp 30 juta – Rp 50 juta. “ Kami salut kinerja Pemkab Lotim yang dianggap daerah lebih maju dibanding daerah lainnya di NTB. Itu alasan kami belajar tentang sistem yang ada di daerah ini,” terangnya.
Masih kata Medison, ada beberapa hal yang harus dipelajari terkait dengan mekanisme pembahasan APBD, sisi perencanaan penganggaran PAD termasuk sektor pariwisata. Khusus sektor pariwisata, Lombok Timur memiliki 99 desa wisata.” Kalau di Solok baru 14 desa wisata dan itu sedang kami kembangkan. Memang pariwisata itu investasinya sangat kecil tapi manfaatnya dalam jangka panjang,” tutup Medison.(lie)
